KUNINGAN (MASS) – STIS Husnul Khotimah menggelar seminar workhsop cara cepat menghafal Alquran pada Kamis (6/2/2020). Acara yang diselenggarakan bersama pengurus BEM STIS tersebut, menggelar seminar tentang cara cepat menghafal Alquran dengan Metode Abu Ahmad (MAA).
Pimpinan STIS Husnul Khotimah Dr Alfan Syafi’i Lc M Pd I dalam sambutannya menyampaikan sangat penting bisa menghafal Alquran bagi umat islam. Apalagi metode yang ada saat ini beragam dan sangat memudahkan, termasuk MMA yang dipaparkan langsung oleh penemunya langsung.
“Memuliakan Ilmu dan memuliakan yang membawakan ilmu adalah salah satu penyebab berkahnya ilmu,” terangnya.
Dalam worksop tersebut, hadir dua pemateri yang merupakan penemu Metode tersebut, Ustadz Asep Abu Ahmad yang ditemani Ustadz Sa’wani. Sejak awal para pemateri terus memberikan motivasi dan inspirasi untuk mahasiswa agar semakin yakin untuk bisa menghafal Alquran dengan lebih cepat.
“Menemukan metode ini awalnya karena lomba biologi. Ada hapalan nama ilmiah dan alhamdulillah, bisa hafalin satu hari 100 halaman nama ilmiah,” teranganya.
Metode tersebut, dirinya coba sampaikan ke rekanannya dan cukup efektif untuk menghafal Alquran.
Ustadz Asep Abu Ahmad sendiri merupakan seorang ilmuan yang ahli dalam bidang Analisis Penelitian, Konsultan Keluarga bahkan beliau juga merupakan ketua dari yayasan Excellent Cendikia Indonesia dan kini di usianya yang telah memasuki kepala tiga, beliau sudah mampu mendirikan 10 sekolah.
“Masa kecil sayalah yang menjadi acuan untuk sukses,” ujarnya.
Dalam masa analisis dan penelitiannya, dirinya menemukan Metode cepat menghafal Al-Qur’an 300 jam. Metode yang diajarkan pun sangat cocok untuk semua kalangan karena sudah dikonsep untuk semua usia bahkan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Salah satu dosen STIS Husnul Dr. Subhanallah Muchtar berharap adanya seminar ini bisa meningkatkan hafalan mahasiswa.
“Mudah-mudahan mahasiswa/i STIS-HK ini lebih mudah dan lebih cepat dalam menghafal Al-Qur’an. Dapat menghafal sesuai targetan dan mendukung kegiatan takhosus yang mulai berjalan, agar tercipta para hafidz/ah,” ujarnya. (eki)