KUNINGAN (MASS) – Sejak adanya pandemi Covid-19, kebijakan pemerintah meresponnya dengan beragam cara. Terkadang sangat ekstrim, terkadang melunak.
Tentu saja, pemerintah daerah kabupaten Kuningan pun demikian. Tentu saja, setiap kebijakan tersebut, akan menimbulkan persepsi publik yang beragam. Apalagi, kebijakan di masa pandemi ini, menyangkut hajat hidup orang banyak.
Karena itulah, pengurus Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) wilayah Cirebon, membuka ruang diskusi untuk diskursus tersebut. Ruang itu, akan digelar dalam kegiatan ‘Ngopdar’ ngobrol perkara kedaerahan.
Pelaksana Kegiatan, Inggil Abdul kahfi menyebut kegiatan yang akan dilakukan pada Minggu (16/8/2020) itu, diharapkan bisa memberikan harapan yang lebih baik kedepan.
Dengan mengusung tema ‘Menjawab Persepsi Publik terhadap Kebijakan Pemda Kabupaten Kuningan dalam Penanggalan Covid19’ rencananya, akan hadir sebagai keynote speaker Bupati, serta Wakil Bupati Kuningan.
Menurut Inggil, keduanya merupakan pemateri yang sangat pas, karena kedua pemimpin tersebutlah, tumpuan harapan bersama saat ini.
Rencananya, akan hadir narasumber lainnya dari kalangan akademisi, Agus Kusman, S.Hum. Sarjana yang kini tengah melanjutkan studinya di Jakarta tersebut, kini tengah berada di Kuningan.
“Oleh karena itu, mari kita sama-sama menyaksikan bincang-bincang tersebut. Jangan sampai terlewatkan, Hari Minggu 16 Agustus 2020 di kedai desa Maniskidul, Jalaksana pada pukul 13.00,” ajaknya secara terbuka.
Membicarakan persoalan manusia dan segala seluk beluknya memanglah tidak akan pernah usai. Seperti yang ditulis Pram bahwa, “Segala sesuatu yang terjadi di kolong langit adalah masalah bagi orang-orang yang berpikir.” Maka dari itu segala sesuatu termasuk yang hangat-hangatnya diperbincangkan yakni COVID19.
Menurut Inggil, setiap orang pasti berharap wabah ini cepat berlalu. Semua orang pasti memiliki harapan untuk bisa hidup kembali seperti sedia kala tanpa batasan protokol kesehatan atau jaga jarak, social distancing.
“Sedari dulu ilmu pengetahuan menjadi kunci yang membebaskan dari belenggu-belenggu kesengsaraan manusia. Tempat menyandarkan harapan setelah bertawakkal Kepada Yang Maha Kuasa. Maka dari itu, mari kita temukan harapan-harapan itu walaupun hanya terletak di pojokan sudut ruangan tersembunyi di semesta ini,” imbuhnya. (eki)