KUNINGAN (MASS) – Tahun 2023 ini, Yayasan Ar-Ruhama menginjak usianya yang ke 18 tahun tepatnya 24 Oktober 2023. Milad ke-18, diperingati yayasan yang menaungi lembaga pendidikan dari jenjang TK hingga MA tersebut, dengan berbagai rangkaian kegiatan.
Mengusung tajuk “Kreasikan Lanhkahmu, Menjadi Generasi Muda Bermutu” acara dimulai dengan Islamic Festival Ar-Ruhama (IFA) yang berisikan berbagai perlombaan baik akademik maupun olahraga, se-Wilayah 3 Cirebon.
Selain perlombaan, dalam milad yayasan yang berada di Desa Caracas Kecamatan Cilimus itu, diselenggarakan juga jalan santai serta ditutup dengan acara puncak yang digelar di Aula Ar-aruhama, Selasa (24/10/2023) kemarin.
Dalam acara puncak, kegiatan diisi dengan menghadirkan Prof Dedy Djubaedi M Ag sebagai penceramah, lalu santunan 100 yatim piatu dan dhuafa, penyerahan donasi untuk Palestina, serta kreasi santri.
Khusus untuk donasi Palestina, terkumpul kebih dari Rp 20juta yang disalurkan melalui mitra Rumah Zakat Ar Ruhama. Penyerahan donasi dilakukan secara simbolik oleh Tsabitah Taqiyyah ke pengurus Rumah Zakat.
Ketua Yayasan Ar Ruhama Dr Alfan Syafii Lc M.Pd I, dalam kesempatan itu bercerita panjang tentang pendirian Ar Ruhama, yang sesuai SK awal sudah berdiri 18 tahun.
Dengan total santri saat ini mencapai 853 peserta didik, (TK, MI, MTs dan MA), serta tenaga pengajar mencapai 93 guru, perjalanannya ternyata tak selalu mulus.
Ia menceritakan bagaimana awalnya dirinya ingin membantu memakmurkan masjid Al Istiqomah Cilimus. Ustadz Alfan, kemudian diarahkan oleh Ketua DKM ke Imam Hamdani (alm), salah satu tokoh Desa Bojong dan Cilimus.
Memakmurkan masjid itu, akhirnya dimulai dengan diawali pengajian rutin pekanan. Berkat silaturahmi yang luas, mantan anggota legislatif itu juga sempat dipercaya mengelola Madrasah Al Islamiyyah selama beberapa tahun.
Tak lagi melenggang di legislatif, Dr Alfan sempat hampir bermukim di Desa Bojong atas persetujuan perangkat desa, BPD dan warga untuk mengelola lembaga pendidikan. Namun sayang, saat itu ada pihak yang keberatan.
Pasca itulah ia diarahkan untuk mengambil lahan di Desa Caracas (lokasi saat ini) dan membuka lembaga pendidikan atas permintaan orang tua santri yang percaya pada Ar-Ruhama.
“Pindah disini 2010. Cuman karena sebelumnya sudah buka di Bojong dan diberhentikan, akhirnya mereka minta lagi. (Awalnya) Dibuka kelas 2 nya. Tahun 2010 dibuka 2 kelas, tahun 2015 (sudah ada) lulusan pertama (MI Ar Ruhama),” jelasnya.
Tahun 2015 itu, kembali ada permintaan orang tua yanh minta lembaga lanjutannya (SLTP) diririkan. Orang tua, kata Ustadz Alfan, banyak khawatir anaknya yang sudah punya hafalan, takut tidak terjaga jika tidak bersekolah lanjut di Ar-Ruhama. Terbangunlah lembaga pendidikan MTs Ar-Ruhama.
Setelah berlalu, pada 2020 juga ia kembali didorong oleh Kemenag untuk membuka MA. Di tahun tersebut, saat terjadi covid, bersamaan juga dibuka lembaga TK Ar-Ruhama.
“Tahun ini kebetulan (Miladnya) mendekati maulid. (Jadi) Milad (dan maulid digelar dalam satu rangkaian kegiatan). Puncaknya sekarang,” jelas Dr Alfan.
Ia mengatakan, yayasannya dinamai Ar-Ruhama karena menukil kata dari Akquran, artinya kasih sayang. Termasuk soal anak yatim. Karenanya, santri yatim mendapatkan beasiswa free SPP di Ar-Ruhama.
Pada Milad kali ini, selain Prof Dedy, nampak hadir salah satu yang berjasa dalam pendirian yayasan, H Mamur. Ia berpesan pada ketua yayasan untuk terus mengembangkan Ar Ruhama
“Amanat (dari pendiri), mencanangkan perguruan tinggi,” kata Dr Alfan.
Ia mengaku, saat ini banyak keluarga Ar Ruhama yang tengah menempuh pendidikan tinggi strata 2 atau lebih. Pencanangan perguruan tinggi, jadi cita-cita di masa depan Ar Ruhama. (eki)