KUNINGAN (MASS) – Upaya evakuasi mayat yang ditemukan di puncak Gunung Ciremai melalui jalur Linggarjati terus dikebut meskipun kondisi hujan deras dan malam hari. Proses ini dilakukan secara bertahap pos ke pos, dengan tim gabungan relawan dan petugas yang bertekad menyelesaikan tugasnya secepat mungkin.
Kala kuninganmass.com meninjau langsung situasi di base camp pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati. Di sana, Maman Mejik, senior di komunitas AKAR yang bertindak sebagai salah satu komando AKAR dan para relawan di base camp, menjelaskan proses evakuasi tidak akan terhenti meski cuaca hujan.
“Proses evakuasi akan terus dilakukan walau kondisi hujan, ya sedikit demi sedikit,” ujar Maman kala diwawancara kuninganmass.com pada Kamis (30/10/2025) petang.
Menurut Maman, tim yang berangkat tidak membawa peralatan lengkap seperti tenda atau perlengkapan lainnya. Ini yang memaksa tim untuk mempercepat proses agar tidak terlalu lama terpapar risiko cuaca.
“Karena tim-tim yang berangkat itu tidak membawa peralatan untuk tenda atau perlengkapan lainnya, serta untuk amunisi atau makanan kemungkinan tidak bisa bertahan kalau dibesokkan,” tambahnya.
Pembagian tim dilakukan secara strategis untuk memastikan evakuasi berjalan aman. Maman menjelaskan bahwa untuk nanti pembagian itu pos per pos, minimal di pos ya 5-6 orang ditempatkan di sana.
“Regu satu yang berangkat awal tadi sekitar 12 orang awal, kemudian yang kedua berangkat ada sekitar 30-an tadi, dan selanjutnya nanti bertahap 3-4 orang ikut naik juga” katanya.
Meskipun hujan membuat jalur licin dan berbahaya, tim tetap maju dengan hati-hati. Proses evakuasi dimulai dari puncak dan dilakukan secara bertahap, pos ke pos, untuk menghindari kecelakaan tambahan. Relawan di base camp terus memantau komunikasi dengan tim di atas, memastikan suplai dasar seperti air dan makanan ringan bisa dikirim jika diperlukan.
“Diusahakan sampai malam pun akan kita turunkan evakuasi dan diperkirakan akan sampai ke bawah ya dini hari nanti,” pungkasnya. (raqib)
