KUNINGAN (MASS) – Perseteruan Bupati H Acep Purnama SH dan Wakil Bupati M Ridho Suganda M Si yang belakangan sempat sangat panas, ternyata ditanggapi sebagai hal yang tidak berpengaruh banyak oleh masyarakat. Hal itu, diutarakan salah satunya oleh petani dan juga peternak asal Kecamatan Sindangagung, Kasa.
Saat ditemui kuninganmass.com setelah menyabit rumput untuk pangan ternak, dan ditanya perihal bupati dan wabup yang sempat ‘panas’, dirinya bahkan tidak tahu.
“Tos lami? Ah pengaruh si kunaon,” ujarnya balik bertanya, Jumat (2/4/2021) siang.
Saat ditanya apakah harga-harga sektor pertanian dan perternakan terganggu misalnya karena adanya perseteruan, dirinya bilang tidak ada pengaruhnya juga. Harga, menurutnya tergantung situasi dan yang penting seimbang.
“Keun teuing, ibaratna urang ngabantu kaditu kadieu ge kan moal kenging nanaon,” imbuhnya.
Hal yang tak berbeda jauh juga diutarakan salah satu tokoh agama yang juga Ketua Forum Pondok Pesantren, KH Aman Syamsul Falah.
Dirinya menyebut, secara pribadi tidak terpengaruh meski kemarin Bupati dan Wabup sempat memanas. Meski begitu, dirinya juga bilang ada sedikit dampaknya ke sebagian masyarakat.
“Kalo saya sih, nanggapinya biasa-biasa saja, dinamika. Karena yang namanya piring, ya paketrok jeung piring deui, saya yakin nanti sinergi dan kerjasama lagi,” ujarnya saat diwawancarai di tempat berbeda.
Menurutnya, hidup memang tempat ujian dan dinamika. Bahkan, saat Acep masih jadi wakil bupati pun, dan Bupatinya almarhum ibunda dari Edo, sama saja terjadi dinamika.
Meski begitu, dirinya menjelaskan bahwa dalam rumus bangsa, ‘ulama’ dan ‘umaro’ adalah komponem vital yang harus sinergis keduanya untuk mencapai kemajuan dan kekondusifan.
KH Aman menyebut, ‘ulama’ dan ‘umaro’ tengah diusahakan kondusif, ternyata internal ‘umaro’ tidak kondusif itu artinya kurang baik. Dirinya meminta jobdes antara Bupati dan Wabup dibuat elegan dan cantik.
“Ayyukum Ahsanu Amala, siapa diantara kalian lebih baik amalnya, kerjanya. Nantinya kan ujung-ujungnya hal itu yang dinilai masyarakat,” sebutnya diakhir. (eki/deden)