Mesjid Cileuleuy “Disegel” Kain Kafan

KUNINGAN (MASS) – Masjid Miftahul Falah Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur, nampak diberi “segel”, digarisi kain berwarna putih, kafan. Kain itu, terlihat dicoret-coret tulisan berwarna merah. Simbolis itu, disebut-sebut sebagai tanda berkabung.

Ya, pemandangan itu terlihat saat warga setempat melakukan aksi demo pada hari ini, Senin (29/8/2022) pagi.

Selain melakukan unjuk rasa dengan membawa kertas berisi tulisan protes di depan balai desa (satu halaman dengan masjid), mereka kemudian menempelkan kain tersebut seperti “menyegel” masjid.

Unjuk rasa yang dilakukan warga ini, merupakan buntut panjang dari mangkrakrnya renovasi Masjid Miftahul Falah sejak akhir tahun 2021 lalu. Bahkan, sebelumnya pun sudah pernah melakukan unjuk rasa.

Baca : https://kuninganmass.com/masjid-dibongkar-tak-segera-dibangun-masyarakat-datangi-kades/

Salah satu warga yang ikut unjuk rasa, Kadarisman, menyebut bahwa masyarakat yang turun ini, peduli desa dan mesjid yang dibongkar selama 11 bulan tidak ada progres.

“Yang dibongkar itu tempat ibadah,” ujarnya sembari menyebut, bahwa kebanyakan warga adalam muslim dan membutuhkan masjid sebagai sentra ibadah.

Kadarisman menyebut, masyarakat sudah gerah. Apalagi, sudah sampai 3 kali melakukan audiensi, dan kades berjanji menyanggupinya.

Tapi, dirinya bersama warga yang datang menilai, sampai saat ini tidak terlihat ada lnya pergerakan. Mereka, lanjut Kadarisman, sepakat untuk membawa ke jalur hukum.

Kadarisman mengatakan, sudah jelas terlihat bahwa penipunya ada, objek yang ditipunya ada, dan fisik (bangunanya) ada.

Dirinya menerangkan, dari awal pembangunan ada yang ganjil. Dimana kades dan panitia pengrusakan (Kadarisman menyematkan istilah itu untuk panitia pembangunan, red) di awal ada informasi ada sodakoh 2,6 Milyar.

Kemudian, Kades mencarikan rekanan yang bisa melakukan pembangunan, dan didapatlah rekanan dari Cirebon. Dan sanggup membangun sampai 1,6 Milyar. Dan hal itu, dianggapnya aneh.

Adapun, kondisi demo di Desa Cileuleuy sendiri nampak terus dijaga oleh pihak kepolisian. (eki/ryan)