Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Meremehkan Dosa dan Akibatnya

KUNINGAN (MASS) – Dari Salim bin Abdullah, ia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah RA bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari ia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana ia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya ia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.” (H.R. Bukhari).

Dari hadis di atas terdapat beberapa pelajaran yang dapat diambil sebagai bekal dalam menjalani kehidupan agar selalu dalam kebaikan. Selain itu, akan terselamatkan dari keburukan.

Seorang yang mempertontonkan perbuatan maksiat atau menceritakannya kepada orang lain berarti ia telah meremehkan hak Allah SWT. Hal itu menyebabkan Allah SWT murka terhadapnya.

Ibnu hajar RA dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan bahwa barang siapa yang berkeinginan untuk menampakkan kemaksiatan dan menceritakan perbuatan maksiat tersebut, maka ia telah menyebabkan Rabb-nya marah kepadanya sehingga Dia tidak menutupi aibnya tersebut. Dan barang siapa yang berkeinginan untuk menutupi perbuatan maksiatnya tersebut karena malu terhadap Rabb-nya dan manusia, maka Allah akan memberikan penutup yang akan menutupi aibnya itu.
(Lihat Nadhratun Na’im).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Orang yang mempertontonkan perbuatan maksiat berarti ia telah mengharamkan bagi dirinya sendiri ampunan Allah SWT. Selain itu, manusia pun akan merendahkan pelakunya.

Kerasnya celaan bagi pelaku yang mempertontonkan atau menceritakan perbuatan maksiat kepada khalayak umum menyebabkan pelakunya melakukan kemaksiatannya secara terus menerus.

Hal ini juga menyebabkan manusia ikut mengamalkan (mencontoh) perbuatan maksiat tersebut, sehingga ia akan mendapatkan dosa dari dosa-dosa para pengikutnya tersebut tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka. Karena penunjuk kepada keburukan seperti pelaku keburukan itu sendiri.

Pelaku yang mempertontonkan kemaksiatan membuat dosanya menjadi besar meskipun pada asalnya dosa yang dilakukan itu kecil.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Terang-terangan dalam kemaksiatan adalah dosa tersendiri selain dari dosa maksiat itu sendiri, karena ia telah meremehkan kebesaran Allah SWT.Terang-terangan dalam kemaksiatan menyebabkan tersebarnya kemungkaran di antara kaum muslimin.

Barang siapa yang Allah tutupi aibnya di dunia, maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat dan tidak akan memperlihatkannya di hadapan manusia yang lain. Dan ini termasuk dari luasnya rahmat Allah untuk para hamba-nya.

Tutupi aibmu, maka Allah pun akan menutupinya. Dan bertobatlah, bukan bangga dengan dosa dan kesalahan yang pernah dikerjakan dan memamerkannya.

Secara tegas Alquran melarang perilaku mempertontonkan maksiat. Dan, celaan terhadap para pelakunya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (Q.S. An Nur: 19).

Jika menyebabkan orang lain ikut mengamalkan perbuatan maksiat, sehingga ia akan mendapatkan dosa dari dosa-dosa para pengikutnya tersebut tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka. Karena penunjuk kepada keburukan seperti pelaku keburukan itu sendiri.

“Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.”
(Q.S. Al-ankabut :12-13).

Semoga Allah membimbing kita agar terhindar dari perilaku tercela yaitu mempertontonkan atau menceritakan kemaksiatan sehingga terhindar dari keburukan yang tidak diharapkan. Amin.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Imam Nur Suharno
Kadiv Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat di Kuningan, Jawa Barat

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version