Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Meraih Sakinah, Mawaddah, Warahmah yang Sesungguhnya

KUNINGAN (MASS) – Membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warhmah (SAMAWA) adalah impian semua orang ketika memutuskan untuk menikah.

Menikah sendiri adalah ibadah yang “sakral”, menikah adalah ibadah yang sangat luar biasa ganjaran pahalanya.

Rasulullah pun mengatakan bahwasannya menikah adalah salah satu ibadah penyempurna setengah dari agama kita.

Maka dari itu menikah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama islam.
Sudah tidak dipungkiri lagi bahwasannya setiap pasangan suami istri tentunya mengharapkan terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

Namun banyak pasangan pada prakteknya harapan itu hanya sebatas harapan belaka, keinginan yang hanya terucap dimulut namun tidak ada usaha untuk mewujudkan hal tersebut.

Banyak orang yang belum memahami dan belum bisa memaknai kata sakinah, mawaddah, warahmah yang dimana apabila paham konsep yang tertuang dari kata itu maka sudah dipastikan keluarga tersebut akan senantiasa merasakan kebahagian.

Untuk memahami makna yang terkandung dari kata sakinah, mawaddahn warahmah maka petama-tama yang harus diketahui adalah pengertian dari kata tersebut.

Samawa ini diketahui diambil dari salah satu ayat suci Al-Qur’an, surat ke 30 yaitu Surat Ar-Rum ayat 21


وَمِنۡ اٰيٰتِهٖۤ اَنۡ خَلَقَ لَكُمۡ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ اَزۡوَاجًا لِّتَسۡكُنُوۡۤا اِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُمۡ مَّوَدَّةً وَّرَحۡمَةً  ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ


“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir,”

Sakinah
Bahasa Sakinah mengacu pada kedamaian, ketenangan, ketenangan dan kebahagiaan. Dalam pernikahan, “Sakinah” berarti membangun atau membangun keluarga yang penuh kedamaian, ketenangan, ketenangan dan kebahagiaan abadi. Sakinah berasal dari kata litaskunu (diambil dari kata litaskunu ilaiha dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum, 30:21) sakana – Sakinah yang berarti Tenang, “Allah SWT telah menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain”.

Oleh karena itu, Sakinah secara sederhana dapat diartikan sebagai keamanan, kedamaian, ketenangan dan perlindungan timbal balik. Istri bisa memberikan perlindungan bagi suaminya dan sebaliknya.

Mawaddah
Menurut bahasanya, Mawaddah artinya cinta atau harapan. Dalam pernikahan, cinta merupakan hal penting yang harus dan selalu ada dalam diri pasangan. Dan Mawaddah artinya ketika merasa senang dan sedih selalu mencintai keduanya.


Warahmah
Akar kata dari Warrohmah adalah rohmah yang artinya kasih sayang. Kata wa hanyalah konjungsi yang artinya dan. Warahmah ini adalah hasil akhir dari sakinah dan mawaddah, yaitu welas asih. Pelaksanaan Mawadah warahmah merupakan sikap saling peduli, melindungi, saling membantu, dan saling memahami hak dan kewajiban.


Setelah kita mengetahui apa arti sesungguhnya dari samwa itu, maka kita dapat memikirkan apa yang seharusnya dilakukan atau langkah-langkah apa yang seharusnya ditempuh guna mewujudkan samawa tersebut sehingga rumah tangga yang kita jalani bisa selalu dalam kebahagiaan.

Untuk mewujudkan hal tersebut kita memerlukan langkah-langkah yang tepat agar sesuai dengan apa yang kita harapkan, langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan keluarga yang samawa adalah sebagai berikut.

Mengetahui Ilmunya
Banyak pasangan di luar sana melangsungkan pernikahan tanpa tahu hakikat atau makna sesungguhnya menikah itu apa, tidak mengetahui ilmu tentang menikah dari pra nikah hingga pasca menikah.

Masih banyak orang yang menikah karena sebatas nafsu belaka, ikut-ikutan temana, menikah karena dorongan teman, bahkan hanya sebatas menghindari pertanyaan “kapan nikah?”.

Padahal seharusnya setiap calon mempelai mempelajari terlebih dahulu hakikat menikah itu apa, mempelajari bagaimana pra nikah dan pasca menikah, mengetahui hak dan kewajiban seorang suami dan istri.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kemudian, mengetahui bagaimana caranya memperlakukan suami atau istri dengan baik, mengetahui bagaimana caranya menyelesaikan suatu masalah dalam keluarga.

Selanjutnya mengetahui ilmu mengenai bagaimana caranya mempertahankan keharmonisan keluarga, mengetahui bagaimana caranya mengatur keuangan dalam keluarga , dan masih banyak lagi.

Dengan mengetahui ilmunya makan samawa akan bisa terwujud karena tau bagaimana harus bertindak dalam lingkungan keluarga.

Mengikuti ajaran Rasulullah SAW
Kita sepakat bahwasannya Nabi Muhammad adalah sebaik-baiknya manusia yang semestinya kita contoh dari setiap aspek kehidupannya, baik itu interakasi dengan Allah maupun interaksi dengan manusia.

Nabi Muhammad adalah contoh terbaik dalam urusan berkeluarga karena kita sepakat bahwasannya Nabi Muhammad memiliki kisah cinta yang luar biasa.

kisah cinta yang paling romantis, dan paham betul bagaimana berinteraksi dalam berkeluarga. Kita bisa meniru beliau dari bagaimana cara memilih pasangan, bagaiman interaksi setelah menikah.

Bagaimana menjalankan hak dan kewajiban seorang suami, bagaimana memanjakan istri agar senantiasa romantis setiap saaat, bagiamana beliau memecahkan masalah ketika mendapatkan permasalahan dalam berkeluarga, dan yang lainnya.

Semua hal itu Rasulullah sudah ajarkan kepada kita dengan tujuan kita mengikuti hal-hal yang diajarkan oleh beliau. Maka dari itu seharusnya kita sebagai muslim dapat mengikuti dan meneladani bagaimana beliau berkeluarga, ketika kita mampu mengikuti dan melakukan sesuai dengan apa-apa yang diajarkan oleh beliau maka sudah dipastikan samawa dapat di raih.

Memilih Pasangan yang Tepat
Untuk memastikan kita bisa membangun keluarga yang sakinah maka kita harus bisa menentukan kriteria pasangan yang dicari dengan tepat. Tanpa pemilihan pasangan yang cermat, akan sulit mencapai kondisi rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.

Oleh karena itu tentukan dulu pasangan seperti apa yang dibutuhkan untuk membina keluarga yang sakinah, dan carilah kriteria tersebut pada calon pasangan yang ada.

Pasangan yang tepat ini guna menyamakan visi dalam pernikahan agar bisa saling mendukung akan satu sama lain sehingga kebaikan akan selalu menyertai setiap langkah keluarga.

Rsulullah sendiri telah mensyariatkan bagaimana cara memilih pasangan, yaitu : pertama karena kecantikannya, maksudnya adalah di dalam dirinya terpancar aura kebaikan di dalam maupun di luar, sehingga ketika melihat dirinya ketenanganlah yang didapat.

Kedua yaitu karena hartanya, maksudnya adalah seseorang tersebut harus pandai mengelola keuangan dalam keluarga agar dapat mengontrol ekonomi keluarga sehingga ekonomi keluarga tersebut stabil.

Ketiga yaitu nasab yang baik, kita juga harus melihat silsilah keluarga calon pasangan kita karena silsilah keluarga juga sangat mempengaruhi nantinya dalam keluarga, maka carilah pasangan yang silsilah keluarganya baik.

Keempat yang paling utama dan harus diutamakan yaitu adalah karena agamanya, ketika seorang paham agama maka dalam melangsungkan rumah tangga akan berlandaskan agama, senantiasa terciptanya kedamain dalam keluarga tersebut.

Maka oleh sebab itu ketika kita akan hendak menikah pastikan calon pasangan kita itu adalah orang yang tepat yang dapat membawa kebahagiaan untuk keluarga.

Memelihara Saling Pengertian
Tumbuhkanlah rasa kasih dan sayang keduanya dan juga anggota keluarga itu baik. Kedua pihak harus dapat mencari cara menghilangkan sifat egois dan cara menghilangkan sifat sombong agar dapat saling memahami dan mengerti satu sama lain.

Kita harus tahu betul bagaimana kondisi keluarga kita sehingga kita tahu apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan kondisi keluarga kita.

Ketika kita bisa saling mengerti antar satu sama lain maka sudah dipastikan kasih sayanlah yang akan timbul dan nantinya hubungan kita akan selalu harmonis

Senantiasa Bersykur
Sudah sangat lumrah bahwasannya dalam menjalankan suatu rumah tangga tentunya akan adanya konflik, permasalahan-permasalah dalam berkeluarga. Maka yang menjadi titik perhatian adalah bagaimana kita bersikap kitika mendapatkan masalah-masalah tersebut dalam rumah tangga.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tentu jawabannya adalah tetap bersyukur, karena dengan bersyukur akan mendatangkan aura-aura positif sehingga kita bisa menentukan langkah yang seperti apa untuk mencari solusi yang kita hadapai tersebut. Yakinlah bahwa semua ujian dalam rumah tangga akan membuat kita lebih kuat dan beriman.

Saling Menghargai dan Saling Menerima
Adanya rasa saling menghargai maka suami dan istri akan tahu bagaimana perasaan masing-masing terhadap sesuatu hal tanpa perlu dipaksa untuk mengungkapkannya. Suami dan istri tidak bisa rukun bila salah satu selalu curiga terhadap yang lainnya.

Setia, sangat penting untuk menjadi pasangan yang setia tentunya. Pada intinya, cara membina keluarga sakinah mawaddah warohmah akan terletak pada bagaimana suami dan istri menerapkan nilai-nilai agama dalam rumah tangganya.

Jika keduanya sepakat untuk menerapkan nilai Islami sebagai pedoman dan tuntunan dalam berumah tangga, maka tujuan untuk mendapatkan rumah tangga yang sakinah akan tercapai. Jika sebuah rumah tangga berhasil berjalan dengan sakinah, mawaddah dan warohmah bahagia di dunia dan di akherat, hal itu akan memberikan kebaikan bagi semua orang yang terlibat didalamnya.


Ketika langkah-langkah tersebut bisa dilakukan oleh setiap keluarga maka sakinah, mawaddah, warahmah akan didapatkan oleh setiap pasangan, ketika sakinnah, mawaddah, warahmah sudah didapatkan maka sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwasannya kebahgiaanlah yang akan didapatkan.

Tentunya bukan hanya sebatas kebahagiaan didunia melainkan juga kebahagiaan akhirat. Dan ketika langkah-langkah tersebut dapat dilakukan oleh setiap pasangan maka rasa kasih sayang akan terus ada sehingga hubungan akan semakin langgeng. Maka kita seharusnya menjalankan rumah tangga dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah agar selalu diberi petunjut dan kemudahan.***

Penulis Sandi Setiadi
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syrai’ah Husnul Khotimah

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version