KUNINGAN (MASS) – Namanya Hanna Fitryani, perempuan yang beralamat di Desa Gunungmanik Kecamatan Ciniru tersebut kini besar dan menimba ilmu di kota tetangga, sembari menempuh pendidikan strata 1 di kampus Negeri Cirebon.
Jauh dari rumah, tak membuat dirinya manja dan malas-malasan di tempat kost. Perempuan kelahiran 27 Desember 1996 tersebut, memilih aktif di IPPNU, bahkan saat ini menjadi ketua dari banom organisasi islam terbesar di Indonesia.
“Awalnya sih emang karena punya teman deket, dia juga aktif di IPNU, makanya pas ada Makesta (orientasi/penerimaan anggota, red) di IPNU IPPNU, ya langsung ikut,” terangnya pada Kuninganmass.com, Selasa (17/12/2019).
Dirinya mengaku, memilih IPPNU sebagai keluarga dan tempat mengembangkan diri karena mampu memperkenalkan kepercayaan agamanya dengan budaya, serta mengasah kemandirian.
“Bulan oktober, tahun 2015 kalo ga salah saya ikut,” jelasnya.
IPPNU sebagai organisasi, menurut Hanna berorientasi pada kaderisasi. Sasarannya adalah pelajar di sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi.
“Sudah terlalu lama jauh dari orangtua, banyak tantangan di masyarakat, apalagi di Cirebon kan beda bahasanya, beda budayanya,” imbuhnya.
Meski banyak tantangan, Hanna mengaku dengan merantau dirinya bisa menambah relasi, keluarga baru, mengetahui wilayah baru, Kota Cirebon.
“Kan otomatis harus bisa bahasa jawa, jadi memungkinkan komunikasi yang aktif dengan orang Cirebon. Harus adaptasi dan menyesuaikan diri dengan watak/karakter yang tentu berbeda dengan saya yang tulen darah sunda. Jadi saya bukan hanya harus percaya diri, tapi harus juga mengolah skill,” tuturnya.
Hanna mengaku, semua yang dilakukannya di perantauan semata-mata niat belajar, dan menambah relasi saudara, pertemanan. Itu semua, menurutnya adalah bekal, karena kelak dengan modal belajar di organisasi, bisa dipraktikan di masyarakat karena sudah terbiasa.
“Tentu ada rencana kembali, karena Kuningan itu tempat bernaung, tempat melabuhkan kerisauan, tempat yang menurut saya selalu menumbuhkan energi positif, terutama karena ada keluarga,” paparnya.
Dirinya mengaku selalu ingin mengembakan potensi diri di tanah kelahirannya.
“Insya Allah, setelah selesai ngejabat 2021 lah, minimal di wilayah kecamatan sendiri,” pungkasnya. (eki)