KUNINGAN (MASS) – Barangkali bagi anak muda Kuningan, sudah tidak asing dengan mojang cantik yang satu ini.
Namanya Yudit Nurul Pebriani S Pd. Perempuan asal Kasturi ini, namanya dikenal setelah terpilih sebagai Mojang Pinilih dalam event Mojang Jajaka (Moka) tahun 2020.
Mungkin juga tidak banyak yang tahu, selain aktif di Moka, Yudit sudah dua tahun ini aktif mengajar Matematika di SMPN 1 Jalaksana.
Kala itu, Yudit mulai mengajar, bahkan sebelum lulus dari kampusnya di Universitas SIliwangi.
Pada kuninganmass.com, perempuan alumni Smansa Kuningan itu mengaku, sudah jadi fashionnya di dunia pendidikan.
Apalagi, kedua orang tuanya pun merupakan pengajar. Bahkan, sang ibu juga sama, guru Matematika.
Guru kelas 7 itu bercerita, ada saja pengalaman saat mengajar anak-anak yang beranjak remaja itu.
Mulai dari digoda-godain, sampai ada yang iseng pernah lempar batu ke pintu kelasnya saat mengajar. Kata Yudit, mungkin saking ingin berinteraksi.
“Agak bahaya sih ya itu, apalagi pintunya ampe kebuka (karena lemparan batu). Katanya sih itu anak kelas 8, tapi gak ketahuan juga siapa. Tapi ya maklum,” ujarnya sembari tersenyum, Rabu (28/10/2021) sore.
Ditanya adakah perbedaan kala mengajar offline dan online, Yudit mengaku sangat terasa.
Saat online misalnya, pelajaran banyak yang tidak diterima dengan baik oleh murid-muridnya.
Bahkan saat ini, setelah masuk dengan sesi 1 dan 2, dirinya mengaku agak kesulitan, karena satu materi yang sama, harus disampaikan dua kali, pada sesi 1 satu dan sesi 2, dengan minggu yang berbeda di satu kelas.
Selain mengajar, Yudit mengaku memiliki hobi di bidang make-up artist. Hobinya itu, muncul setelah sebelumnya aktif di dunia tari, dan harus merias diri sendiri, agar sesuai.
Sejak saat itulah, dirinya belajar autodidak. Bahkan sampai sekarang, Yudit adalah freelancer MuA.
Ditanya perihal posisinya sebagai Mojang Kuningan, Yudit menjelaskan Mojang ataupun Jajaka merupakan pemuda-pemudi yang representative di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Karena itu, salah satu tugas Paguyuban Moka, selain mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif, juga mengerjakan kegiatan sosial.
“Di Jabar itu Mojang Jajaka punya pilar yang sama, yaitu Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna, Jembar Budayana, Rancage Gawena. Semua harus menjadi satu,” jelasnya.
Tahun ini, Yudit juga sempat mewakili Kuningan bersama Ujang (Jajaka Kuningan) berkompetisi di Mojang Jajaka tingkat Jawa Barat.
Tugasnya di Moka, kata Yudit, akan purna tahun depan setelah menggelar event Moka tingkat kabupaten.
“Buat anak-anak muda, jangan mudah terbawa, terpengaruh (arus pergaulan yang jelek). Tapi juga harus bisa adaptasi, selalu mencari zona baru,” pesannya di akhir wawancara. (eki)