KUNINGAN (MASS)- Pondok Pesantren di Kabupaten Kuninan cukup banyak. Tapi Ponpes yang seperti Al- Jailani tidak banyak.
Ponpes ini adalah tipe pondok pesantren tradisional di Indonesia.
Pondok pesantren yang digagas Dr Jumhari ST MT dan dr Rudiana MMRS dibawah naungan Yayasan JR Peduli.
Yayasan ini diketuai Ust Khasanudin SPdi. Lokasinya berada di Jalan Terusan Sampora Silebu Desa Silebu Kecamatan Pancalang.
Dengan Nomor Statistik Pesantren (NSP) 510032080120 yang dikeluarkan Kementrian Agama Republik Indonesia, dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 887 Tahun 2021 tertanggal 10 Mei 2021.
Berbekal keyakinan bahwa Allah Swt akan menolong, maka Pondok Pesantren Al Jailani dibentuk sebagai :
1.Sebuah pondok pesantren tradisional yang menganut sistem pendidikan kuno yaitu sistem wetonan, bandongan dan sorogan.
2.Masih diberlakukannya sistem pengajian sorogan, dan wetonan, bandongan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) santri.
3.Memperkenalkan materi pelajaran tetap berfokus pada kitab-kitab kuning alias kitab klasik.
4.Hubungan emosional kyai-santri di pesantren Al Jailani jauh lebih dekat dibanding pesantren modern. Hal ini karena kiai menjadi figur sentral sebagai edukator karakter, pembimbing rohani dan pengajar ilmu agama.
5.Selain itu, Murni tidak memiliki lembaga pendidikan formal.
6.Dipimpin oleh kiai yang secara kultural. Tidak ada sistem daftar ulang. Dan tidak ada sistem seleksi. Semua santri yang ingin masuk ke pesantren Al Jailani langsung diterima.
7.Menekankan pada perilaku yang sopan dan santun terutama dalam berinteraksi dengan guru, orang tua dan masyarakat dan antara sesama santri.
8.Lembaga pendidikan memiliki karakteristik atau ciri khas, yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lainnya. Kiai yang mendidik dan mengajar, santri yang belajar dan masjid, kobong dan prasarana lainnya Kesebelas, Santri Mukim
9.Santri mukim yaitu santri yang menetap, tinggal bersama kiai dan secara aktif menuntut ilmu dari seorang kiai. Dapat juga sebagai pengurus pesantren yang ikut bertanggung jawab atas keber
Mengenal Pondok Pesantren Al- Jailani yang Seluruh Pembiayaan Gratis
KUNINGAN (MASS)- Pondok Pesantren di Kabupaten Kuninan cukup banyak. Tapi Ponpes yang seperti Al- Jailani tidak banyak.
Ponpes ini adalah tipe pondok pesantren tradisional di Indonesia.
Pondok pesantren yang digagas Dr Jumhari ST MT dan dr Rudiana MMRS dibawah naungan Yayasan JR Peduli.
Yayasan ini diketuai Ust Khasanudin SPdi. Lokasinya berada di Jalan Terusan Sampora Silebu Desa Silebu Kecamatan Pancalang.
Dengan Nomor Statistik Pesantren (NSP) 510032080120 yang dikeluarkan Kementrian Agama Republik Indonesia, dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 887 Tahun 2021 tertanggal 10 Mei 2021.
Berbekal keyakinan bahwa Allah Swt akan menolong, maka Pondok Pesantren Al Jailani dibentuk sebagai :
1.Sebuah pondok pesantren tradisional yang menganut sistem pendidikan kuno yaitu sistem wetonan, bandongan dan sorogan.
2.Masih diberlakukannya sistem pengajian sorogan, dan wetonan, bandongan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) santri.
3.Memperkenalkan materi pelajaran tetap berfokus pada kitab-kitab kuning alias kitab klasik.
4.Hubungan emosional kyai-santri di pesantren Al Jailani jauh lebih dekat dibanding pesantren modern. Hal ini karena kiai menjadi figur sentral sebagai edukator karakter, pembimbing rohani dan pengajar ilmu agama.
5.Selain itu, Murni tidak memiliki lembaga pendidikan formal.
6.Dipimpin oleh kiai yang secara kultural. Tidak ada sistem daftar ulang. Dan tidak ada sistem seleksi. Semua santri yang ingin masuk ke pesantren Al Jailani langsung diterima.
7.Menekankan pada perilaku yang sopan dan santun terutama dalam berinteraksi dengan guru, orang tua dan masyarakat dan antara sesama santri.
8.Lembaga pendidikan memiliki karakteristik atau ciri khas, yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lainnya. Kiai yang mendidik dan mengajar, santri yang belajar dan masjid, kobong dan prasarana lainnya Kesebelas, Santri Mukim
9.Santri mukim yaitu santri yang menetap, tinggal bersama kiai dan secara aktif menuntut ilmu dari seorang kiai. Dapat juga sebagai pengurus pesantren yang ikut bertanggung jawab atas keberadaan santri lain.
10.Seluruh pembiayaan gratis dan tidak berbayar.
11.Penyetaraan kemampuan santri dirancang melalui inkubator santri.
Dengan model Pondok Pesantren Al Jailani diharapkan menjadi solusi mencerdaskan kehidupan bangsa ke depan dalam menuntut ilmu agama islam, dan santri yang dihasilkan ber akhlakul karimah, kuat secara agama, kemampuannya dapat menyetarakan dengan kebutuhan kemampuan diluar kepesantrenan.(agus)