Connect with us

Hi, what are you looking for?

Health

Mengenal Nyamuk Chikungunya, Dampak dan Bahaya Bagi Tubuh

KUNINGAN (MASS) – Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus telah lama dikenal sebagai vektor utama berbagai penyakit tropis, termasuk chikungunya. Penyakit ini telah menjadi perhatian serius di banyak negara, termasuk Indonesia, karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Meskipun jarang mematikan, chikungunya dapat menyebabkan nyeri sendi kronis yang mengurangi produktivitas penderitanya. Dalam konteks pencegahan dan pengendalian, penting untuk mengkaji ancaman ini melalui pendekatan yang sistematis dan berbasis bukti.

Chikungunya merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang berkembang biak di genangan air bersih. Studi oleh Rahman et al. (2021) mengungkapkan bahwa wilayah tropis dengan tingkat kelembapan tinggi dan sanitasi yang buruk merupakan habitat ideal bagi nyamuk ini. Sayangnya, faktor-faktor seperti urbanisasi yang cepat tanpa perencanaan lingkungan yang baik turut memperburuk penyebaran penyakit ini. Selain itu, pola kehidupan masyarakat Indonesia yang cenderung kurang memperhatikan kebersihan lingkungan turut meningkatkan risiko penularan chikungunya. Penelitian menunjukkan bahwa eliminasi sarang nyamuk (3M) secara rutin hanya dilakukan oleh sekitar 40% rumah tangga di daerah endemis (Kemenkes, 2020). Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih intensif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan chikungunya.

Meskipun chikungunya jarang berakibat fatal, penyakit ini dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan tubuh. Penderita chikungunya sering mengalami demam tinggi, nyeri sendi akut yang dapat berlangsung selama beberapa minggu, serta ruam kulit. Salah satu bahaya utama chikungunya adalah perkembangan nyeri sendi kronis, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Beberapa kasus bahkan menunjukkan gejala jangka panjang, termasuk kelelahan ekstrem dan artritis kronis (Syafri et al., 2020).

Penyakit ini juga dapat menimbulkan efek serius pada kelompok rentan, seperti lansia dan wanita hamil. Walaupun kematian akibat chikungunya sangat jarang dilaporkan, komplikasi seperti gangguan pernapasan atau infeksi sekunder dapat memperburuk kondisi pasien, terutama pada mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya.

Chikungunya tidak dapat ditularkan langsung dari manusia ke manusia. Penyakit ini hanya dapat menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes yang telah terinfeksi oleh virus chikungunya dari penderitanya. Penularan terjadi ketika nyamuk tersebut menggigit seseorang yang terinfeksi, kemudian menyebarkan virus ke orang lain yang digigit oleh nyamuk yang sama. Oleh karena itu, pencegahan penularan lebih fokus pada pengendalian vektor nyamuk melalui pemberantasan sarang nyamuk dan penggunaan pelindung seperti kelambu atau obat anti-nyamuk.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sebagai upaya memahami dan mengatasi chikungunya, pendekatan ekologi kesehatan menjadi salah satu kerangka yang relevan. Model ini memandang penyakit sebagai hasil interaksi antara manusia, patogen, dan lingkungan. Dalam kasus chikungunya, perbaikan infrastruktur lingkungan seperti saluran drainase yang baik, pengelolaan limbah rumah tangga, serta penerapan teknologi seperti insektisida ramah lingkungan dapat menjadi langkah preventif yang efektif.

Dari perspektif kesehatan masyarakat, promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi elemen kunci. Studi Putri et al. (2019) menunjukkan bahwa intervensi berbasis komunitas, seperti pelatihan kader kesehatan dan pengadaan alat fogging, berhasil menurunkan insiden chikungunya hingga 30% di daerah penelitian mereka. Selain itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020) juga melaporkan pentingnya edukasi masyarakat mengenai pencegahan dan deteksi dini chikungunya untuk mengurangi penyebarannya.

Nyamuk chikungunya bukan sekadar ancaman kesehatan, tetapi juga tantangan sistemik yang memerlukan pendekatan lintas sektor. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat harus bersinergi dalam melaksanakan program pengendalian vektor yang berkelanjutan. Edukasi berbasis komunitas, peningkatan infrastruktur lingkungan, dan penelitian lanjutan tentang insektisida alami harus menjadi prioritas.

Melalui upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan, kita dapat mengurangi dampak chikungunya dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi semua. Dalam era perubahan iklim global, kesiapan dan respons cepat terhadap penyakit berbasis vektor seperti chikungunya menjadi semakin penting. (argi)

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kematian tragis seorang remaja SMP di Cirendang masih menyisakan tanda tanya besar. Di tengah dugaan bahwa korban meninggal akibat terjatuh, keluarga...

Nasional

KUNINGAN (MASS) – Liverpool berhasil melakukan comeback dengan menang 3-1 atas Southampton pada pekan ke-28 di stadion Anfield pada Sabtu (8/3/2025) dini hari. Kemenangan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kuningan menggelar kegiatan Ngabuburit Bareng Diskusi dengan tema “Harmoni Islam dan Budaya: Membangun Dialog Keberagaman” di Saung...

Economics

KUNINGAN (MASS) — Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan terkini terkait indikator stabilitas nilai Rupiah, di tengah dinamika perekonomian global dan domestik. Dilansir dari laman...

Incident

KUNINGAN (MASS) — Bencana tanah longsor melanda Dusun Pahing, RT 005 RW 002, Desa Ciherang, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Jumat (7/3/2025)...

Economics

KUNINGAN (MASS) — Sebagai upaya memperkuat identitas kopi lokal agar mampu bersaing di pasar global, Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Identitas Kopi Lokal...

Economics

JAKARTA (MASS) —Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional pada periode Januari–April 2025 mencapai 13,95 juta ton. Angka tersebut menjadi rekor tertinggi dalam...

Economics

JAKARTA (MASS) — Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia. Menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, pemerintah bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia...

Education

KUNINGAN (MASS)— Kabar gembira bagi mahasiswa berprestasi di seluruh Indonesia. Djarum Foundation kembali membuka pendaftaran Djarum Beasiswa Plus, sebuah program beasiswa prestasi yang tidak...

Religious

KUNINGAN (MASS) — Kabar gembira di bulan suci Ramadhan! Di momen penuh berkah ini, Kuningan Mass mempersembahkan sebuah acara spesial yang sarat makna Podcast...

Government

KUNINGAN (MASS) – Tiga bulan telah berlalu sejak aduan dugaan pelanggaran kode etik oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Kuningan dilaporkan. Namun, hingga kini,...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, resmi memberlakukan penyesuaian jam kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) selama bulan suci Ramadhan 1446...

Government

KUNINGAN (MASS) — Siap-siap Kuningan! Jangan lewatkan momen spesial yang dinanti-nanti! Kuningan Mass menghadirkan podcast eksklusif bersama Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar,...

Nasional

JAKARTA (MASS) — Pertamina Foundation (PF) bersama PT. Pertamina (Persero) kembali membuka pendaftaran Beasiswa Pertamina Sobat Bumi 2025 sebagai bentuk nyata komitmen dalam meningkatkan...

Education

JAKARTA (MASS) — Pemerintah memastikan bahwa meskipun Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan setiap kementerian dan lembaga untuk melakukan efisiensi serta optimalisasi anggaran, program strategis...

Sport

KUNINGAN (MASS) – Atletico Madrid berhasil naik ke puncak klasemen sementara laliga setelah mengalahkan tim tamu Athletic club dengan skor 1:0 di stadion Riyadh...

Sport

KUNINGAN (MASS) – Duel papan atas klasemen serie A antara Napoli lawan Inter milan di laga ke-27 harus puas berbagi 1 poin di Stadio...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Untuk memastikan pasokan ketersediaan barang dan stabilitas harga kebutuhan pokok selama Ramadhan, Bupati Kuningan, H. Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si dan...

Sport

KUNINGAN (MASS) — Turnamen Eightfeo Starsoccer U13 & U15 yang diselenggarakan oleh Starsoccer Kapandayan sukses digelar pada 27-28 Februari 2025. Ajang bergengsi tingkat kabupaten...

Economics

JAKARTA (MASS) — Jelang Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah, pemerintah bersama PT Pertamina memastikan ketersediaan energi, termasuk pasokan LPG 3 kg dan bahan bakar...

Religious

KUNINGAN (MASS)— Bulan suci Ramadhan 1446 H telah resmi dimulai, membawa nuansa religius yang dirindukan oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Kabupaten...

Government

JAKARTA (MASS) — Menjelang bulan suci Ramadhan, momen penuh berkah dan kedamaian, menjaga kebersihan hati tentu penting. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa kebersihan ruang...

Business

JAKARTA (MASS)— Sudahkah kamu membayangkan bagaimana kekayaan negara dikelola untuk memperkuat ekonomi bangsa? Atau pernahkah terlintas di benakmu bagaimana investasi nasional bisa menjadi kunci...

Economics

KUNINGAN (MASS)— Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk memperkuat sinergi dan strategi pelaksanaan 100 Program Hari Kerja Bupati...

Education

CIREBON (MASS) — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) ukir prestasi gemilang dengan meraih Juara Umum 1 pada ajang Kejuaraan...

Anything

KUNINGAN (MASS) — Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si dan Tuti Andriani, SH., M.Kn, menjadi momen sakral yang menandai...

Advertisement
Exit mobile version