KUNINGAN (MASS) – Mendaki Gunung Ciremai jadi pilihan banyak orang untuk merayakan tahun baru 2024. Bukan hanya masyarakat biasa, Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidayat dan Sekda Dian Rahmat Yanuar pun memilih Ciremai untuk pergantian tahun.
Berangkat menuju jalur Cadas Poleng Ipukan Cisantana pada Minggu (31/12/2023) malam, keduanya didampingi beberapa pegiat alam dan aktivis lingkungan seperti Maman Mezique dan Boy Sandi.
Pj Bupati Raden Iip Hidayat mengaku memiliki ketertarikan sangat besar untuk mendaki. Apalagi, Gunung Ciremai adalah anugerah alam terindah yang menjadi bagian Kabupaten Kuningan.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar pendakian, melainkan menjadi semangat kolektif dalam membangun Kabupaten Kuningan dengan sinergitas dan dukungan masyarakat,” ujarnya.
Senada, Sekda Dian mengatakan bahwa malam tahun baru kali ini dilewatkan di Gunung Ciremai dan busa mendapatkan sensasi luar biasa. Sehingga mendapatkan pengalaman baru betapa pentingnya untuk mencintai alam dan melestarikan lingkungan.
Menurutnya, kondisi iklim saat ini semakin memanas atau global warning. Jadi harus memiliki kesadaran kolektif, bahwa alam harus dijaga kelestariannya. Karenanya, ia berharap kedepan pemerintah bisa bekerjasama dengan semua pihak bisa lebih fokus juga pada kelestarian alam.
“Selamat tahun baru 2024, semoga kita selalu diberkahi Allah SWT. Kuningan semakin maju, semakin jaya dan masyarkatnya semakin sejahtera lahir dan bathin,” harapnya.
Sementara, Tokoh Aktivis Anak Rimba (AKAR) Kabupaten Kuningan, Maman Magic, memberikan apresiasi kepada Pj Bupati dan Sekda Kuningan untuk melewatkan Tahun Baru di Gunung Ciremai. Magic berharap bahwa hal ini akan menjadi kebersamaan untuk menjaga dan merawat alam keberlanjutan di Gunung Ciremai dan sekitarnya.
Ia mengatakan, jika ada yang bertanya apa asiknya mendaki, dan jika ingin tahu apa alasan mendaki, maka cobalah untuk mendaki. Maka, akan mengerti.
“Ketika cinta pada alam, kita tidak hanya menerima, tetapi juga mesti memberinya dengan menjaga dan merawatnya sebagai anugrah Tuhan yang perlu lestarikan,” ungkapnya. (eki)