Connect with us

Hi, what are you looking for?

Politics

Mencari Pemimpin Masa Depan Kuningan

KUNINGAN (MASS) – Geliat kepolitikan di Kabupaten Kuningan perlahan menghangat bahkan memanas. Bermunculannya para tokoh yang dianggap layak memimpin Kuningan dalam perspektif para pengusungnya, sudah mulai ramai di media. Penokohan terhadap individu yang akan diusung oleh Masyarakat tertentu tidaklah tanpa alasan. Ada banyak reasoning yang melandasi mengapa tokoh itu harus diusung. Tentu parameter itu masih sangat tergantung kepada rasa partai, rasa komunitas atau rasa personal pemegang kuasa penentu dalam pemunculan tokoh itu. Akan tetapi, setidaknya, parameter itu harus hadir berdasarkan kebutuhan akan Pembangunan Kabupaten Kuningan yang lebih baik dalam kata lain yaitu designed by needs and occurring by needs.

Kabupaten Kuningan dengan segala keanegaragaman potensi di dalamnya menjadi daya dukung luar biasa untuk kemajuan dan kesejahteraan Masyarakat di dalamnya. Esensi kemajuan Kabupaten salah satunya terletak pada sebera naik kesejahteraan Masyarakat di dalamnya. Karena kemajuan suatu daerah akan terus survive jika kemandirian Masyarakat nya sudah tercipta. Akan tetapi, pola kemandirian Masyarakat ini juga perlu ditopang terlebih dahulu oleh pemerintahannya, baik secara policy maupun secara budgeting politic.  Maka sudah dipastikan bahwa pemimpin Kuningan ke depan harus person yang sangat paham Kabupaten Kuningan dengan seabreg masalah dan kesiapan solusi untuk mengatasinya.

Sengkarut Masalah Kuningan

Kabupaten Kuningan merupakan kabupaten yang sangat ramai dengan masalah. Indikasi popular bisa kita lihat dengan munculnya nama Kuningan di level Jawa Barat sebagai Kabupaten miskin ekstrim, begitu juga dengan kasus gagal bayar atau terma lain menyebut tunda bayar yang menembus angka yang fantastis dalam kurun 3 tahun terakhir ini mengalami peningkatan terus-menerus. Tahun 2022 tunda bayar mencapai Rp245 miliar, Tahun 2023 ternyata meningkat 2 kali lipat. Tembus sampai Rp490 miliar (https://inilahkuningan.com/makin-parah-gagal-bayar-apbd-kuningan-2023-tembus-rp490-miliar/). Tanpa mengabaikan kinerja para elit eksekutif maupun legislatif, Kuningan kini memiliki luka yang semakin menganga dan sangat butuh ‘dokter spesialis’ yang jujur dan berani berbuat untuk Kuningan lebih baik.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Masalah kemiskinan maupun gagal bayar sesungguhnya gunuh es yang baru muncul saat ini. Esensi masalahnya adalah mismanagement atau dalam Bahasa yang lebih sederhana adalah ketidakmampuan pengelola, baik eksekutif maupun legislatif dalam melakukan perencanaan-pelaksanaan-evaluasi dan tindak lanjut dalam setiap program. Ketidakmampuan yang dimaksud adalah tidak ditafsirkan secara harfiah tentang definisi maupun teori, akan tetapi ketidakpahaman yang dimaksud adalah rendahnya kesadaran diri untuk berfikir dan bertindak untuk masa depan Kuningan yang maju secara berkelanjutan (sustainable program). Pemimpin visioner senantiasa berpikir tentang hari ini sebagai bekal untuk masa depan, bertindak di sini untuk kemaslatan di sana, tidak berpikir dan bertindak parsial hanya dalam kurun regime dirinya dan abai kepada keberlanjutan masa depan generasi.

Jika kita breakdown permasalahan Kabupaten Kuningan, maka dapat dilihat secara kasat mata, yang paling trend adalah gagal bayar. Gagal bayar ini mengindikasikan bahwa kemampuan dalam pengelolaan daerah sangat buruk yang memproduksi masalah-masalah berikutnya. Secara normatif, gagal bayar itu akibat inkonsistensi pemegang kebijakan yang tidak berpijak pada perencanaan. Dalam pola perencanaan juga mesti ada kekuatan analisis yang mendalam sehingga mampu memprediksi masalah-masalah yang akan muncul dalam tataran implementasi. Mengingat bahwa kebijakan perencanaan, penganggaran maupun implementasi akan senantiasa berkelindan di dua unsur pelaksana yakni eksekutif dan legislatif. Fungsi control diantara kedua Lembaga ini menjadi kabur ketika muncul masalah gagal bayar tapi seakan lepas tangan bahkan tidak mengerti penyelesaiannya. Puncak dari semua itu adalah terganggunya kinerja aparat lain karena imbas keterlambatan bayar dan terkendalanya program karena misalokasi anggaran. Sehingga, muncullah demoralisasi pada kalangan pekerja teknis semakin menyebar yang berakibat pada rendahnya kualitas kerja secara terus-menerus.

Pemimpin yang copy and paste

Kebutuhan seorang pemimpin di kabupaten Kuningan tidaklah sekedar ia tahu dan paham tentang tata kelola pemerintahan, akan tetapi keberanian untuk lepas dari bayang-bayang masa lalu dan ikatan politik parsial sangat krusial. Kita mafhum, untuk level pengetahuan pengelolaan pemerintah pasti banyak orang yang mumpuni itu, namun, integritas diri untuk tetap instiqomah dalam perbaikan Kabupaten Kuningan ini perlu hadir dalam diri pemimpin nanti. Jangan sampai juga program yang terlihat luar biasa secara konsep atau normatif tetapi lemah bahkan keropos secara implementatif, karena program-program yang ditawarkan tidak memiliki ruh dalam pelaksanakan secara ril.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Terlalu latah pemerintahan kita ketika berbicara program Kabupaten Pendidikan, Smart City, Kabupaten Pariwisata, Kabupaten Pertanian, maupun Kabupaten Seni. Semua hanya bersifat seremonial; rapat, launching, diberitakan dan menghilang dari peredaran. Program-program tersebut jauh panggang dari api, tidak terkoneksi antara konseptual dan operasional, terpisahnya ide dan implementasi, dan abai terhadap timeline yang semestinya menjadi landasan kerja. Sehingga, pada akhirnya kita hanya melihat program-program unggulan Kuningan ini ‘terkesan’ copy and paste atas dasar tuntutan isu-isu kekinian tentang trend Pembangunan daerah.

Pemimpin Kuningan ke depan memiliki tantangan berat, tidak sekedar melakukan ritual program masa lalu yang terus diulang-ulang bahkan melakukan pembenaran atas kegiatan yang sudah berjalan padahal tidak berdampak secara ekonomi, sosial, budaya maupun politik masa depan. Pemimpin Kuningan ke depan tidak hanya sekedar mampu berfikir out of the box, itu sudah usang, tapi harus mampu berpikir without the box. Tafsir without the box adalah leadership skill and competence yang mampu melepaskan bayang-bayang masa lalu, tidak terjebak dengan kepentingan sepihak dan berani melakukan terobosan baru guna lepas dari jeratan masalah Kabupaten Kuningan; gagal bayar, demotivasi kinerja aparatur, rendahnya eksplorasi potensi wisata, pemanfaatan teknologi pangan, tidak seriusnya membangun framework kabupaten Pendidikan dan masalah-masalah besar lainnya.

Pemimpin Harapan

Alam pikiran Masyarakat Kuningan dalam konteks kepolitikan daerah memiliki keunikan tersendiri. Kondisi sosiologis Masyarakat kaki gunung Ciremai cenderung sering mengedepankan ‘ewuh pakewuh’ dalam hal mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah. Mereka mengedepankan perasaan orang lain dibandingkan dengan ketegasan prinsip yang harus dipilih. People pleaser boleh disematkan bagi Masyarakat Kuningan, hanya membuat orang lain nyaman hatinya dan mengabaikan kenyamanan dirinya. Begitu juga dapat kita lihat di beberapa obrolan lingkungan Masyarakat seakan berani mengkritisi tapis sepi dalam diskusi public, inilah oto kritik bagi kita.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Setidaknya, untuk menata Kabupaten Kuningan yang lebih baik, ada beberapa instrumen  sederhana sebagai satu penawar bagi para calon kepala daerah. Pertama, akar masalah kegagalan kepemimpinan pada saat rekruitmen dan atau pemilihan yang lebih banyak disebabkan oleh budaya politik transaksional antara partai dan calon dan antara calon dengan pemilih akibatnya akan berdampak pada kesulitan mencari pemimpin yang memiliki ide untuk menyelesaikan  tapi yang hadir adalah pemimpin yang penuh beban untuk melunasi hutang. Kedua, fungsi legislatif dalam pengawasan telah berubah menjadi fungsi pemalakan yang berakibat pada gagapnya pemerintahan mengantisipasi segala dampaknya. Ketiga, perlunya penguatan peran kelompok civil society termasuk dunia kampus mulai dari pengambil kebijakan strategis, perencanaan hingga evaluasi. Terlebih bahwa Kuningan merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah kampus yang tidak sedikit. Artinya roda pemerintahan itu berjalan based on science bukan based on intuition apalagi based on manipulated interest transaction.

Akhirnya, kita tinggal menunggu beberapa saat lagi, siapa yang akan siap memimpin Kabupaten tercinta kita ini. Jika sosok-sosok yang muncul adalah mereka yang pernah berada dalam lingkaran birokrasi atau politik sebelumnya, tentu mereka harus mengkonfirmasi tentang kepiawannya dalam mengelola pemerintah di masa mendatang dan jika mereka menawarkan perubahan maka terobosan apa yang akan disuguhkan kepada public yang mampu terukur secara kualitas kerja dan kuantitas hasil. Pemimpin masa depan adalah mereka yang mampu menghadirkan gagasan besar dan terukur, dan memiliki kecukupan akses dana dalam tataran implementasinya. Jika gagasan bertemu dengan dana, semestinya program itu akan jalan. Tinggal kita sebagai Masyarakat, siapkah untuk memilih pemimpin dengan kriteria integritas itu?     

Oleh: ICMI Orda Kabupaten Kuningan

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Politics

KUNINGAN (MASS) – Calon Bupati HM Ridho Suganda menegaskan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam menjalankan pemerintahan di Kuningan. Menurut Ridho, kedua lembaga...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Disela rangkaian kunjungan Sapa Warga di berbagai desa, Ayah Kamdan, calon Wakil Bupati Kuningan momor urut 2, mampir ke giat warga...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Meski calon lain saling tuding siapa aktor gagal bayar, Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, Yanuar – Udin tak...

Anything

KUNINGAN (MASS) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si hadir dalam acara Pertemuan Rutin Kelompok Wanita Tani (KWT) Gayatri...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Komitmen Yanuar-Udin, pasangan calon Bupati nomor urut 3, untuk mengakselerasi digital di Kabupaten Kuningan, memang bukan isapan jempol belaka. Setelah sebelumnya...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Harga daging ayam terpantau naik lagi hari ini, Kamis (17/10/2024). Kenaikan ini sudah yang kedua kalinya dalam dua pekan terakhir. Saat...

Health

KUNINGAN (MASS) – Calon Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda, menegaskan komitmennya untuk fokus menyelesaikan permasalahan masyarakat Kuningan, ketimbang terlibat dalam isu-isu yang tidak relevan....

Incident

KUNINGAN (MASS) – Sebuah insiden pohon tumbang terjadi di Jalan Raya Kuningan – Cirebon Desa Sampora Kecamatan Cilimus, Rabu (16/10/2024) malam sekitar pukul 19.30...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Menanggapi polemik yang berkembang terkait isu gagal bayar anggaran periode 2022-2023, H. Yudi Budiana, S.H., Mantan Ketua Pansus Gagal Bayar DPRD...

Technology

KUNINGAN (MASS) – Ruang Komunitas Digital Desa (RKDD) Desa Cilimus baru saja menggelar workshop pemanfaatan media sosial dalam menciptakan peluang usaha bagi generasi muda....

Politics

KUNINGAN (MASS) – Selain Dwi Basyuni Natsir, pimpinan DPRD Kabupaten Kuningan anyar untuk periode 2024-2029 adalah Saw Tresna. Bisa dibilang, Saw Tresna ini merupakan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Menanggapi pernyataan Ketua DPC PDIP Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, S.E., yang menyebutkan beberapa hal terkait isu gagal bayar, Abdul Jalil Hermawan,...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Lagi, kabar membanggakan datang dari atlet Taekwondo Kabupaten Kuningan. Pasalnya, peraih medali perunggu di PON XXI tahun 2024, bakal berlaga di...

Sport

KUNINGAN (MASS) – Ratusan anak muda Kuningan nampak antusias saat nobar (nonton bareng) Timnas Indonesia vs China dalam lanjutan kulalifikasi Piala Dunia Zona Asia...

Business

KUNINGAN (MASS) – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan nomor urur 3, Yanuar-Udin, nampaknya benar-benar ingin “beberes” persoalan mencolok di Kabupaten Kuningan. Setelah...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Paslon Ridho-Kamdan (Ridhokan) nomor 02 menghadiri secara langsung dialog interaktif yang digagas Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kuningan. Keduanya kompak hadir...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Insiden kebakaran yang terjadi di Dusun Kaler RT. 09 RW. 03 Desa Pasayangan Kecamatan Lebakwangi pada Selasa (15/10/2024) malam sekitar pukul...

Education

KUNINGAN (MASS) – PC PMII (Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kabupaten Kuningan membentuk Komisariat baru di Kampus STAI Kuningan. Pembentukan komisariat anyar itu...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Dengan berjalannya proses jadwal penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kuningan, sampai saat ini sudah dalam tahapan kampanye, maka dari itu perlunya...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 3, H Yanuar – H Udin Kusnedi, mengatakan tak mungkin jadi kota pendidikan sebagai branding...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Calon Bupati Kuningan HM Ridho Suganda terus melakukan blusukan dalam rangka kampanye Pilkada 2024. Kali ini, ia mengunjungi wilayah Darma dengan...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Pada Senin (14/10/2024) kemarin, terjadi hujan dengan intensitas sedang disertai angin kencang di beberapa wilayah Kuningan, yang membuat pohon tumbang. Tidak...

Government

KUNINGAN (MASS) – Setelah sebelumnya Juru Bicara Dian-Tuti, Abdul Jalil Hermawan, menyinggung soal aktor gagal bayar di acara Pertuni, Ketua DPC PDIP Kabupaten Kuningan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dukungan bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, DIRAHMATI, kembali bertambah. Kali ini, Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) resmi mendeklarasikan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Masyarakat Desa Gereba Kecamatan Kramatmulya curhat kepada Calon Bupati Kuningan nomor urut 2, Muhammad Ridho Suganda, agar jika terpilih, dilakukan pembangunan...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Moh Yamin Kuningan atau yang dikenal dengan sebutan Jalan Baru Ancaran, Senin...

Education

KUNINGAN (MASS) – Festival Katumbiri Taman Pelangi Perum Quanta 2 memasuki acara puncak termasuk peresmian Pojok Literasi langsung oleh Pj Bupati Kuningan Dr Drs...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Survei terbaru yang dirilis oleh Parameter Konsultindo Research and Consulting pada Rabu (9/10/2024) memunculkan fenomena unik dalam peta politik Kabupaten Kuningan....

Government

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 8 desa yang termasuk penyangga Waduk Darma,  merasa kecewa terkait dengan apa yang dilakukan Pemda Kuningan mengenai tindak lanjut Pemda...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ridho sering naik angkot. Kalimat itulah yang dilontarkan Dadi, koordinator relawan dari sopir angkot dan angdes yang memutuskan deklarasi mendukung Ridho-Kamdan....

Advertisement
Exit mobile version