KUNINGAN (MASS) – Sinergi berasal dari bahasa Yunani yaitu synergos yang berarti bekerja bersama-sama. Sinergi adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang optimum.
Sinergi yang dikehendaki adalah bersinergi dalam hal kebaikan dan mendatangkan kemaslahatan. Dalam surat al-Maidah ayat 2, Allah berfirman, “Dan tolong-menolonglah kamu sekalian pada kebaikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan“.
Secara tegas ayat di atas memerintahkan agar mengedepankan sinergi dan koordinasi. Hanya dengan bersinergi permasalahan sekompleks apapun dapat diselesaikan dengan baik. Sinergi dapat memadukan berbagai potensi dan kekuatan, baik yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang, sehingga terjadi saling mengisi, melengkapi dan saling memperkuat.
Ibarat bangunan, dapat berdiri kokoh ketika terjadi sinergi dan saling menopang yang harmonis antar berbagai unsur yang ada di dalamnya. Bahkan, bukan sekadar berdiri tegak dan kokoh, keindahan bangunan pun akan tampak dengan jelas.
Saking pentingnya sinergitas, Rasulullah SAW memberikan suatu ilustrasi, mukmin yang satu dengan mukmin yang lainnya ibarat satu bangunan yang saling memperkuat (HR Muslim).
Sinergi dan koordinasi akan semakin dirasakan manfaatnya manakala dilandasi al-birr (kebaikan) dan ketakwaan. Artinya, sinergi dan koordinasi harus dalam hal yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan. Tidak boleh bersinergi dalam dosa dan permusuhan. Tidak ada taawun dalam hal yang destruktif, merugikan, dan membahayakan bagi kehidupan.
Dalam membangun sinergitas ada syarat yang harus dilakukan, yaitu membangkitkan kepercayaan, membangun komunikasi efektif guna mencegah distorsi pesan, membudayakan feedback yang cepat, dan menumbuhkan kreativitas baik vertikal maupun horizontal.
Salah satu prinsip sinergi adalah membangun kepercayaan (al-tsiqah). Budaya saling memercayai harus dibangun meski memerlukan waktu. Hal ini penting, karena kepercayaan yang bijak dan cerdas adalah hal yang dapat mengubah sesuatu atau mewujudkan dinamika menuju perubahan yang diharapkan.
Dalam suatu organisasi, kemampuan untuk membangun, menumbuhkan, menjaga dan mengembalikan semua kepercayaan para pemangku kepentingan dan mitra kerja merupakan kunci sinergi.
Membangun trust berarti memikirkan suatu kepercayaan dalam cara yang positif, penting bagi sebuah hubungan karena di dalamnya terdapat kesempatan melakukan aktivitas yang kooperatif, pengetahuan, self-respect, dan nilai moral lainnya.
Dalam membangun sebuah lembaga, organisasi –termasuk dalam membangun bangsa dan menyelesaikan berbagai persoalan bangsa– sinergitas yang baik antara semua komponen (pihak) dalam satu komando adalah suatu hal yang niscaya. Dengan sinergitas inilah cita-cita sebuah lembaga maupun bangsa akan terwujud secara efektif dan efisien. Dalam bahasa agama, terwujud baldatun thayyibatun warabbun ghafur.
Dalam hidup ini perlu sinergi. Tanpa sinergi, tidak akan ada keharmonisan dalam hidup, karena masing-masing akan senantiasa untuk mementingkan dirinya sendiri, keluarganya, dan kelompoknya. Dalam istilah bahasa selorohan, hidup nafsi nafsi.
Manusia kadang lupa, bahwa manusia adalah makhluk sosial. Artinya, seseorang tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bantuan orang lain. Jika demikian, sudah semestinya manusia harus membangun sinergitas dalam kehidupan.
Pun, dalam tubuh kita, dibangun dengan sinergis. Ketika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya akan turut saling membantu dan berempati satu sama lain. Tidak ada satu pun anggota tubuh yang saling menyalahkan. Jadi, dalam diri kita ada pelajaran (ibrah) yang berharga untuk diimplementasikan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, membangun sinergitas kehidupan, baik dalam keluarga, kelembagaan, organisasi, dan kebangsaan adalah keniscayaan. Maka kini saatnya aksi dan bukti, bukan narasi apalagi basa basi. Buktikan!
Penulis : Imam Nur Suharno
(Pendakwah)