Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Melestarikan Warisan Budaya Lokal di Tengah Arus Modernisasi

KUNINGAN (MASS) – Artikel ini membahas pentingnya melestarikan warisan budaya lokal di tengah arus modernisasi yang semakin pesat. Di satu sisi, perkembangan teknologi dan globalisasi memberikan dampak positif dalam berbagai sektor kehidupan, namun di sisi lain, hal tersebut berisiko mengikis nilai-nilai tradisional dan budaya lokal yang telah ada sejak lama. Melalui kajian ini, penulis mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam menjaga eksistensi budaya lokal, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikannya, baik melalui pendidikan, kebijakan pemerintah, maupun peran aktif masyarakat. Di samping itu, artikel ini juga mengangkat pentingnya sinergi antara pengembangan budaya lokal dengan perkembangan zaman, agar budaya lokal tidak hanya terjaga, tetapi juga dapat berkembang dan relevan dengan konteks kekinian. Dengan begitu, diharapkan warisan budaya lokal dapat terus hidup dan memberi manfaat bagi generasi masa depan.

Kata kunci : Warisan budaya, modernisasi, pelestarian budaya, globalisasi, identitas budaya.

Abstrak

This article discusses the importance of preserving local cultural heritage amid the rapid advancement of modernization. While technological development and globalization offer various benefits, they also pose a risk to the erosion of traditional values and local cultures. The study identifies the challenges faced in maintaining the existence of local cultures and explores efforts to preserve them, including through education, government policies, and active community involvement. Additionally, the article highlights the need for synergy between the development of local culture and the demands of modern times, ensuring that local heritage remains relevant and sustainable. By doing so, it is hoped that local cultural heritage will continue to thrive and benefit future generations.

Keywords: Cultural heritage, modernization, cultural preservation, globalization, cultural identity.

Pendahuluan

Warisan budaya adalah keseluruhan peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seni. Warisan budaya dimiliki bersama oleh suatu komunitas atau masyarakat dan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi, dalam alur suatu tradisi. Warisan budaya merupakan jati diri suatu masyarakat atau kaum yang diwariskan dari generasi-generasi sebelumnya, yang dilestarikan untuk generasi-generasi yang akan datang. Usaha untuk melestarikan warisan budaya disebut konservasi, misalnya dengan perlindungan, dokumentasi, pemulihan, dan pengumpulan di museum. Salah satu organisasi yang mempromosikan pelestarian warisan budaya adalah UNESCO.

Sedangkan warisan budaya dunia memiliki nilai universal luar biasa dan mempunyai pengaruh sangat penting terhadap budaya yang berada dalam wilayah suatu negara seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia (Asdhiana, 2014). Oleh karena itu,kuliner termasuk salah satu warisan budaya dunia UNESCO. Komisi khusus yang menangani dan membahasnya adalah The Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage. Tujuannya untuk melestarikan dan melindungi warisan budaya dari arus globalisasi. Sejumlah negara mempunyai kuliner kemudian menjadi salah satu warisan budaya UNESCO. Kuliner Indonesia yang istimewa dan unik serta sudah resmi diakui sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO adalah lumpia.

Modernisasi merupakan suatu wujud atau bentuk peralihan darikondisi atau keadaan yang kurang berkembang atau maju ke arah yang lebih unggul, maju, dan mengalami peningkatan dalam berbagai bidangatau aspek pada kehidupan masyarakat. Peningkatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yangberkembang pesat seperti terlihatsekarang merupakan bukti adanya modernisasi. Secara sederhana, modernisasi diartikan sebagai proses transformasi dari kebiasaan melakukan hal secaratradisional ke kebiasaan melakukan suatu hal secara moderen. Hal ini dipertegas oleh modernisasi adalah suatu runtunan perubahan suatu kebiasaan masyarakat dari tradisionil ke arah yang lebih maju dalam berbagai aspek kehidupan

Modernisasi merupakan kebiasaan atau cara-cara lama atau tradisional masyarakat menjadi ragam atau carabaru yang lebih unggul atau maju, dengan tujuan untuk meningkatkan kemaslahatan dan kesejahteraan hidup masyarakat (hal. 13). Modernisasi merupakan salah satu faktor berubahnya perubahan sosial di masyarakat. Modernisasi berpengaruh penting atas perubahan sosial masyarakat baik itu di pedesaan maupun di perkotaan. Eksistensi modernisasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat membawa perubahan yang signifikan dalam segala sendi bidang kehidupan masyarakat.

Seni dan budaya adalah kekayaan dan warisan leluhur di Indonesia yang wajib dilestarikan. Seni adalahsebuah keahlian dalam membuat karya yang bermutu yang bisa menimbulkan rasa indah bagi orang yang melihat, mendengar dan merasakannya. Sedangkan Kebudayaan atau Culture adalah sebuah pemikiran yang menghasilkan sebuah karya yang tidak berakar dari nurani namun melalui proses belajar yang hanya bisa dicetuskan oleh manusia. Sehingga dapat disimpulkan seni dan budaya adalah karya yang memiliki nilai keindahan yang dicetuskan oleh manusia.Kini, tingginya arus globalisasi menggerus senidan budaya di hati masyarakat Indonesia terutama di kalangan anak muda.

Pelestarian seni dan budaya sangat diperlukan dan harus dilakukan terus menerus untuk mempertahankan nilai-nilai seni dan budaya, seni tradisional, serta menyesuaikan dalam kondisi yang semakin berkembang. Pusat Seni dan Budaya adalah solusi yang memiliki peranan penting dalam melestarikan seni dan budaya bersanding dengan ingginya arus globalisasi. Beberapa wilayah di Indonesia sudah memiliki wadah seni dan Budaya atau Pusat seni dan budaya sebagai upaya pelestarian senidan budaya lokal di Nusantara. Dalam penelitian inistudi kasus yang diambil adalah Taman Budaya Jawa Timur dan Taman Budaya Yogyakarta yang mewakili pusat seni dan budaya di Nusantara.

Globalisasi merupakan suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus menerus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.Tidak dapat dipungkiri lagi bahwaglobalisasi kini menjadi satu kata yang santerterdengar di seluruh dunia sejak awal abad 21.

Pro–kontra pun selalu mewarnaiperjalanan globalisasi sebagai sebuah fenomena. Perubahan yang terjadi secara menyeluruh, dirasakan secara kolektif, dan mempengaruhi banyak orang (lintas wilayah, lintas negara, lintas budaya) yang mempengaruhi gaya hidup dan lingkungan kita. Dunia memang selalu berubah dan globalisasi adalah dunia yang terhubung (connected world) seolah tanpa ada batasnya;atau meminjam istilahnya McLuhan sebagai global. Globalisasi pada hakikatnya ternyata elah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat.

Melalui media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Padahal, kita menyadari belum semua warga negara mampu menilai sampai dimana kita sebagai bangsa berada. Misalnya, banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media baik media cetak maupun media elektronik tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku di Indonesia.

Identitas adalah kesamaan atau kesatuan dengan orang lain dalam suatu wilayah atau sekumpulan hal tertentu. Identitas sebagai sifat atau pengenal yang mendefinisikan tempat individu dalam masyarakat atau bangsa. Selain memberikan makna kepribadian seseorang, identitas merupakan ciri budaya yang mendasarinya. Kesamaan dan perbedaan individu dengan orang lain dalam suatu kelompok atau kelompok lain dapat dilihat melalui identitas.

Grafiti dapat digunakan untukmengekspresikan identitas seseorang atau kelompok dengan menggunakan simbol atau simbol. Identitas kota juga dapat didefinisikan melalui perencanaan kota, yang biasanya mencakup unsur-unsur yang khas dari kota tersebut.Collier  Gagasan bahwa budaya adalah sistem simbol, makna, dan norma yang telah diwariskan melalui sejarah. Akibatnya, ada tiga komponen utama budayasebagai suatu sistem, yang semuanya saling bergantung: a) makna dan simbol; b) aturan; danc) masa lalu. Dia menegaskan bahwa banyak kelompok mengembangkan sistem budaya mereka sendiri. Sebagian besar waktu, orang-orang yang tinggal di daerah yang sama dan memiliki sejarah yang sama berbagi ide atau cara hidup yang membuat sistem komunikasi budaya menjadi lebih kuat.

Tantangan ini mendorong perlunya upaya kolektif untuk melestarikan warisan budaya lokal tanpa mengabaikan perkembangan zaman. Melalui pendidikan budaya, kebijakan publik yang mendukung pelestarian budaya, serta kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, warisan budaya lokal dapat terus hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menggali berbagai tantangan dalam pelestarian budaya lokal di era modern dan meneliti langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjaga keberlanjutannya. Dengan memahami pentingnya keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian, diharapkan warisan budaya lokal dapat tetap terjaga dan memberikan kontribusi bagi pembangunan identitas nasional yang lebih kaya dan beragam.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur (library research) untuk mengkaji pelestarian warisan budaya lokal di tengah arus modernisasi. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi berbagai sumber pustaka yang relevan, seperti jurnal ilmiah, buku, laporan penelitian, dan dokumen kebijakan yang berkaitan dengan pelestarian budaya lokal dan dampak modernisasi. Sumber pustaka yang digunakan dipilih berdasarkan relevansinya dengan topik penelitian, baik yang membahas tantangan dalam pelestarian budaya, upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, serta inovasi dalam pengembangan budaya lokal. Data yang diperoleh dari berbagai literatur kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menemukan pola dan kesimpulan terkait isu-isu utama yang mempengaruhi kelestarian budaya lokal dalam konteks globalisasi dan modernisasi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil studi literatur, pelestarian warisan budaya lokal di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menghadapi arus globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat. Beberapa temuan utama yang dapat disimpulkan dari kajian ini antara lain:

  1. Tantangan Pelestarian Budaya Lokal : Pengaruh teknologi dan globalisasi menjadi faktor utama yang mengancam kelestarian budaya lokal. Perkembangan media sosial, internet, dan teknologi digital telah membuka akses yang sangat luas terhadap budaya asing yang cenderung lebih diminati oleh generasi muda. Globalisasi telah menyebabkan budaya pop internasional menjadi lebih dominan, mengalihkan perhatian masyarakat dari budaya tradisional yang dianggap kuno atau kurang relevan. Dalam beberapa dekade terakhir, fenomena ini semakin kuat, dengan semakin banyaknya masyarakat yang lebih mengutamakan gaya hidup modern dan mengabaikan tradisi lokal mereka.
  2. Upaya Pelestarian oleh Pemerintah dan Masyarakat : Di sisi lain, pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan telah berusaha untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya lokal. Kebijakan seperti pendataan warisan budaya tak benda, pemberian penghargaan terhadap seniman lokal, serta pendanaan untuk kegiatan pelestarian budaya semakin diperkuat. Program-program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan warisan budaya yang rentan hilang serta menyediakan sarana untuk pelestariannya. Selain peran pemerintah, masyarakat lokal juga berperan aktif dalam menjaga kelestarian budaya mereka. Berbagai komunitas adat dan seni di daerah-daerah sering mengadakan kegiatan budaya, seperti festival, pertunjukan seni, dan upacara adat yang bertujuan untuk melibatkan generasi muda dalam proses pelestarian budaya. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan budaya tradisional kepada masyarakat, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan identitas budaya yang semakin penting di tengah arus perubahan.
  3. Inovasi dalam Pelestarian Budaya Lokal : Inovasi dalam pelestarian budaya juga semakin diperkenalkan di banyak komunitas. Beberapa kelompok budaya mulai memanfaatkan teknologi, seperti media sosial dan platform digital, untuk memperkenalkan budaya lokal mereka kepada audiens yang lebih luas. Penggabungan elemen tradisional dengan elemen modern, seperti musik tradisional yang dipadukan dengan musik kontemporer atau penggunaan aplikasi berbasis teknologi untuk edukasi tentang budaya, terbukti dapat meningkatkan minat generasi muda terhadap warisan budaya mereka. Pendekatan inovatif ini membantu budaya lokal tidak hanya bertahan tetapi berkembang, dengan tetap mempertahankan esensinya.

Pembahasan

Pelestarian warisan budaya lokal di Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks, terutama di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang cepat. Globalisasi membawa serta pengaruh budaya luar yang semakin mendominasi, khususnya melalui media sosial dan internet. Banyak generasi muda yang lebih tertarik pada budaya asing, yang sering dianggap lebih praktis dan sesuai dengan gaya hidup modern. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola pikir generasi muda, yang cenderung menjauh dari warisan budaya mereka. Selain itu, budaya populer seperti musik internasional, film, dan hiburan global sering kali lebih mudah diakses dan lebih diminati dibandingkan dengan budaya lokal.

Namun demikian, pelestarian budaya lokal bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan. Pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan telah berusaha untuk melindungi budaya lokal dengan cara mendokumentasikan, mengklasifikasikan, dan memberi penghargaan terhadap warisan budaya. Upaya pemerintah dalam memberikan dana hibah untuk kegiatan pelestarian budaya dan pengakuan terhadap warisan budaya tak benda memberikan kontribusi penting dalam menjaga kelestarian tradisi. Walaupun demikian, implementasi kebijakan ini sering terkendala oleh keterbatasan anggaran dan infrastruktur di daerah-daerah yang memiliki kekayaan budaya, sehingga perlunya perhatian khusus agar program tersebut bisa lebih merata.

Peran masyarakat lokal dalam melestarikan budaya mereka juga sangat signifikan. Kegiatan budaya yang dilakukan oleh masyarakat, seperti festival seni dan upacara adat, bukan hanya sekadar bentuk perayaan, tetapi juga merupakan sarana untuk menanamkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya lokal kepada generasi muda. Dengan melibatkan generasi muda dalam kegiatan-kegiatan ini, keberlanjutan budaya menjadi lebih terjamin karena generasi berikutnya akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap budaya mereka sendiri.

Inovasi juga merupakan kunci dalam pelestarian budaya. Dengan semakin berkembangnya teknologi, budaya lokal dapat dijaga dan disebarkan dengan cara yang lebih kreatif dan menarik. Penggunaan media sosial untuk mempromosikan kesenian tradisional, atau menciptakan aplikasi berbasis digital untuk mengedukasi masyarakat tentang tradisi lokal, membuka kesempatan baru untuk mempertahankan budaya di era digital ini. Inovasi seperti ini tidak hanya membuat budaya lokal lebih mudah diakses, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional.

Secara keseluruhan, meskipun banyak tantangan yang dihadapi, pelestarian warisan budaya lokal di Indonesia dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Melalui kebijakan yang tepat, inovasi teknologi, dan keterlibatan aktif masyarakat, warisan budaya lokal Indonesia dapat tetap lestari dan relevan di tengah perubahan zaman.

Kesimpulan

Pelestarian warisan budaya lokal di Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar, terutama akibat dampak globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Pengaruh budaya asing yang lebih dominan, terutama di kalangan generasi muda, mengancam keberlanjutan budaya lokal yang dianggap tidak relevan dengan gaya hidup modern. Meskipun demikian, pelestarian budaya lokal masih dapat dilakukan melalui kebijakan pemerintah yang mendukung pendataan, perlindungan, dan pendanaan untuk kegiatan pelestarian budaya. Di samping itu, masyarakat lokal juga memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian budaya mereka melalui berbagai kegiatan budaya yang melibatkan generasi muda, seperti festival seni dan upacara adat.

Inovasi dalam penggunaan teknologi digital juga menawarkan peluang baru untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal, terutama melalui media sosial dan platform digital yang dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Penggabungan antara elemen tradisional dan modern menjadi salah satu pendekatan yang efektif untuk mempertahankan relevansi budaya lokal di era globalisasi. Secara keseluruhan, meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, keberhasilan pelestarian budaya lokal dapat tercapai dengan adanya kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan kebijakan yang tepat, pemanfaatan teknologi yang inovatif, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam melestarikan budaya mereka, warisan budaya lokal Indonesia dapat tetap lestari dan terus berkembang di tengah perubahan zaman.

Daftar Pustaka

Amalia, N. A., & Agustin, D. (2022). Peranan Pusat Seni dan Budaya sebagai bentuk upaya pelestarian budaya lokal. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(1), 34-40.

Astuti, E. Z., Ernawati, A., & Arifin, Z. (2023). Identitas Budaya Jawa Pada Mural di Kampung Batik Kota Semarang. Jurnal Riset Komunikasi, 6(1), 80-92.

Hatuwe, R. S. M., Tuasalamony, K., Susiati, S., Masniati, A., & Yusuf, S. (2021). Modernisasi terhadap perubahan sosial masyarakat desa namlea kabupaten buru. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(1), 84-96.

Simatupang, C., & Siringo-Ringo, E. G. (2024). Analisis Peran Tradisi Lisan Dalam Melestarikan Warisan Budaya Indonesia. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 1(4), 681-685.

Surahman, S. (2013). Dampak globalisasi media terhadap seni dan budaya Indonesia. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1).

Watif, M., & Puspita, N. (2024). MENJAGA TRADISI: MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI TENGAH MODERNISASI KOTA. Jurnal Ilmiah Multidisiplin Terpadu, 8(5).

Wibawati, D., & Prabhawati, A. (2021). Upaya indonesia untuk mempromosikan wisata kuliner sebagai warisan budaya dunia. Journal of Tourism and Creativity, 5(1), 36-44.

Oleh : Bunga Srikandi – Mahasiswa Jurusan Tadris IPS UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon / 2281040059

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Berbagai kebiasaan dalam mengisi bulan suci Ramadan kerap dilakukan oleh banyak orang. Bahkan menjadi tradisi di semua kalangan, sehingga apabila tidak...

Advertisement
Exit mobile version