KUNINGAN (MASS) – Meski sebagian sudah ada yang diangkat P3K, namun jumlah THL (tenaga honorer) di Kuningan yang statusnya hendak dihapuskan, masih terbilang banyak. Dari data BKPSDM Kuningan, jumlahnya mencapai sekitar 4.500 orang.
“Sekarang lagi ada acara di provinsi, semua BKPSDM se Jabar membahas penyelesaian tenaga honorer. Kita sedang mencari solusi terbaiknya, yang penting di bawah jangan sampai merugikan tenaga honorer yang ada,” ujar Sekretaris BKPSDM, Dodi Sudiana SSTP, Selasa (28/6/2022).
Untuk solusi, pihaknya akan melihat perbandingan dengan kabupaten/kota lain se Jabar. Sebab menurut Dodi, permasalahan di tiap daerah itu sama. Belum lama ini, lebih dari 1000 tenaga honorer diangkat jadi P3K sehingga tersisa 4.500 orang.
“Nanti besok juga ada lagi formasi P3K di luar tenaga kesehatan dan kependidikan lebih dari 700 orang untuk tahap ke 3. Kan bisa terakomodir lagi. Untuk tenaga kesehatan dan umum nanti disesuaikan dengan kemampuan daerah. Kami akan komunikasikan dengan pimpinan,” ungkap Dodi.
Solusi lain, sejumlah THL yang belum masuk formasi dapat di-BLUD-kan. Maksudnya, rumah sakit dengan status BLUD yang punya kewenangan tersendiri, bisa melakukan pengangkatan. Berbeda dengan honorer yang usianya masuk 60 tahun, maka otomatis pensiun dengan diberikan kadeudeuh 2 kali gaji.
Diakuinya, tahun ini tidak ada rekruitmen CPNS. Sehingga pihaknya tengah berpikir keras bagaimana bisa memperoleh solusi terbaik yang tidak merugikan tenaga honorer.
“Kita cari solusi terbaiknya, yang belum bisa disampaikan ke public. Yang penting kita menghargai tenaga honorer, karena mereka juga telah berjasa besar dalam roda pemerintahan. Kalau tidak ada honorer, kan kita juga kekurangan pegawai,” ucapnya.
Sampai 2023, menurut Dodi masih ada rentang waktu guna mencari solusi terbaik tanpa menimbulkan kegaduhan. (deden)