KUNINGAN (MASS) – Meski masih belia, Tsabitah Taqiyyah yang akrab disapa Bita ini berani mencalonkan anggota legislatif. Tidak tanggung-tanggung, level legislatif yang dibidik anak muda lulusan luar negeri tersebut yakni DPR RI.
Pilihan partainya jatuh pada PKS. Sebagai putri dari salah seorang tokoh Kuningan, Bita akan berangkat dari Dapil Jabar 10 yang meliputi Kabupaten Kuningan, Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran.
Jauh sebelum dicalonkan untuk maju menjadi caleg DPR-RI, Bita menempuh pendidikan di luar negeri, tepatnya di International Islamic University Malaysia jurusan Psikologi. Perempuan kelahiran tahun 1997 ini berasal dari keluarga Pendidik yang berpolitik.
“Awalnya tidak ada niatan dalam waktu dekat untuk terjun ke dunia politik, ternyata amanah itu datang diwaktu yang tidak disangka-sangka. Akhirnya, memantapkan hati dengan istikhoroh dan minta restu kepada orang tua. Qodarullah, setelah mendapatkan restu dari kedua orang tua, ternyata saya menemukan file tentang ide dan gagasan politik yang saya buat pada tahun 2013 dan masih relevan dengan realita hari ini,” ucap Bita, Kamis (18/5/2023).
Hal tersebut, sambungnya, menjadi penyemangat untuk berjuang dan ingin memberi warna politik yang berbeda di 2024 nanti. Dengan usianya yang masih 26 tahun, Bita bisa menjadi representasi kaum milenial.
Bukan hanya sudah punya gagasan politik, Tsabitah juga rupanya telah aktif berorganisasi sejak usia SMP. Kemungkinan besar hal itulah menjadi salah satu faktor penting dirinya dilirik partai untuk maju melenggang ke Senayan.
Diketahui, sepak terjang Bita dalam berorganisasi dan bermasyarakat tidak main-main. Sejak SMP, ia aktif diberbagai level organisasi mulai dari tingkatan daerah hingga nasional. Tsabitah pun pernah menjadi salah satu orang awal di kepengurusan Forum Anak Daerah Kuningan, bahkan sampai ikut dalam Forum Daerah Jawa Barat perwakilan kuningan pada tahun 2012/2013.
Selain itu, ia terpilih menjadi perwakilan Jawa Barat di parlemen tingkat Nasional yang diadakan oleh DPR-RI. Kemudian pernah menjabat sebagai wakil ketua organsiasi sayap kepemudaan PKS Kuningan. Yang lebih menarik, pada saat kuliah di LN pun tetap konsisten mengabdikan dirinya untuk masyarakat, dengan aktif di kepengurusan PPI Malaysia, Pengurus Forum Komunikasi Muslimah Indonesia di Malaysia juga Sahabat Halal Malaysia yang concern pada kehalalan berbagai macam produk yang beredar.
Selama kuliah di Kuala Lumpur, Bita sangat hafal sekali dengan medan di sana. Wajar saja, karena hobinya mendatangi pabrik pabrik yang banyak PMI (Pekerja Migran Indonesia), ia datang, membina, bahkan menjadi sahabat atau pendengar teman-teman PMI yang tinggal di mess pabrik juga bedeng-bedeng proyek di sana. Setelah selesai menempuh pendidikannya formal s1nya, ia fokus mengabdikan dirinya untuk mengedukasi anak-anak usia SD-SMP dalam belajar bahasa Inggris dan usia SMA tentang Pendidikan Seksual.
Punya politik gagasan tentang Pemberdayaan dan Pendidikan. Isu yang akan dibawa nanti ketika terpilih jadi anggota DPR-RI, Tsabitah akan fokus pada pemberdayaan anak muda dengan pembinaan UMKM, harapannya para pemuda nanti bisa memiliki waktu yang fleksibel dengan income lebih baik. Kemudian pada pendidikan, akan terus digaungkan karena sampai saat ini, dia sudah membuka les gratis bagi orang-orang yang ada di sekitar rumahnya.
Menempuh Pendidikan psikologi membuatnya semakin tajam dalam berempati dan mendengarkan masyarakat, yang ia yakini sebagai modal utama dalam proses pencalegan ini. Salah satu ikhtiarnya menuju senayan, ia terus memantaskan diri dengan mengikuti berbagai sekolah politisi di tempat-tempat yang kredibel.
“Karena menjadi wakil rakyat bukan hanya butuh konstituen yang luas tapi harus tajam dan peka dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat, agar bisa mendorong pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat, sesuai data dan fakta bukan kepentingan kelompok semata,” tegasnya.
Aktif dan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial. Impiannya untuk melihat daerah asalnya maju, tidak hanya dari sisi pembangunan infrastrukturnya tetapi juga selalu berupaya untuk berperan dalam menentukan sebuah kebijakan.
Kini, tidak ada target tertentu dalam karir politiknya selain selalu berjuang dan memperjuangkan nasib masyarakat, terutama Kuningan. “Saya tidak ada target khusus dalam karir politik saya. Saya hanya ingin terus memperjuangkan kehidupan masyarakat Kuningan khususnya kearah yang lebih baik lagi, baik dari sisi infrastruktur, fasilitas, maupun kesejahteraan lainnya,” tekad Bita.
Tsabita juga bicara mengenai generasi muda atau milenial. Menurutnya, generasi milenial memegang peranan penting sebagai kunci dalam menentukan arah bangsa kedepan.
“Generasi muda yang melek terhadap teknologi, memiliki kecintaan pada tanah air dan semangat kerja yang menggebu-gebu adalah modal besar untuk menghadapi tantangan zaman ke depan. Mereka adalah tulang punggung bangsa ini di tengah era internet of things dan borderless economy,” ujarnya.
Kembali menelisik cerita awal dari terbentuknya PKS, Bita mengungkapkan bahwa pendirinya merupakan para anak muda yang memiliki semangat untuk memperjuangkan keadilan bagi masyarakat di Indonesia.
“Dari sana dapat dipahami bahwa semangat anak muda harus meneruskan estafet para pendahulu demi bangsa tercinta ini. Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk meneruskan estafeta kebaikan,” pungkasnya. (deden)