KUNINGAN (MASS) – Anggota DPR RI H Yanuar Prihatin kembali mengulas kembali penolakannya terhadap rencana penerapan pajak pada sembako. Rencana Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sembako tersebut menurut dia harus distop.
“Sikap kami sudah jelas. Masa sembako kena pajak?!. Ini kontraproduktif. Membangun psikologi yang tidak baik. Harus distop,” tegas politisi asal PKB yang tengah menghadiri Mukercab DPC PKB Kuningan di Lembah Ciremai, Minggu (13/6/2021).
Selain membangun psikologi yang tidak baik, penerapan pajak sembako menurut Yanuar, menunjukan kreativitas negara tidak muncul dalam menarik pendapatan. “Emangnya sudah gak ada lagi tempat lain, peluang lain untuk pendapatan?,” ketusnya.
Yanuar menegaskan, berbagai aspek harus diperhatikan dalam penerapan kebijakan. Mulai dari aspek prikologi, kemanfaatan dan juga aspek kreativitas. Jika itu diterapkan maka ia menggolongkanya kepada ‘Berpikir Jalan Buntu’.
“Potensi pajak masih banyak kok, kenapa gak digali?. Secara psikologi atau kebatinan public, ini kayak orang tidur dibangunin secara kasar. Ya ngamuk lah. Mungkin mereka akan berpikir, jangan-jangan ada kesempatan yang memanfaatkan situasi ini. Kan mau 2024 masalahnya. Kadang kan orang berpikirnya gak waras,” beber Yanuar.
Diakuinya, PKB bagian dari kabinet pemerintahan Jokowi. Namun menurut dia, cabinet itu dalam koalisi pemerintahan. Ketika bicara item isu per kasus, banyak berbeda. Ia mencontohkan UU Pesantren. Ketika yang lain menolak, partainya terus maju sampai gol.
“Jadi, urusan kebijakan, harus dilihat kasus perkasusnya, tidak general. Kalau secara platform politiknya sih iya kita dukung Jokowi,” pungkas Yanuar.
Ia berbicara masalah itu usai membuka Mukercab PKB Kuningan. Hadir pula dari DPW PKB Jabar, H Dadan Hidayatullah. Banyak hal yang masuk materi pembahasan mukercab, diantaranya soal efektivitas pemerintahan, geothermal dan juga menjamurnya toko modern.
“Jadi nanti kita akan bahas dengan komisi, yang kemudian akan melahirkan rekomendasi internal dan eksternal. Sore hari insya Allah selesai,” ujar Ketua DPC PKB Kuningan, H Ujang Kosasih. (deden)