KUNINGAN (MASS)- Kendati Kelurahan Winduherang Kecamatan Cigugur berada di lokasi perkotaan. Namun Winduherang tetap menjaga kelestarian budaya dengan menggelar babarit/hajat bumi yang ditandai dengan makan bersama dengan warga.
Acara berlangung di Jalan Utama Jalan Rama Jaksa, Jumat (28/9/2018). Rangkaian kegiatan ini dilakukan dalam memeriahkan Harjad Winduherang ke-537. Diusianya ini menunjukan Winduherang adalah daerah yang melegenda di Kab. Kuningan.
Dikenal juga dengan tempat ziarah Pangeran Rama Jaksa dan Adipati Ewangga. Konon katanya juga ada tempat penyimpanan benda benda pusaka kerajaan.
Kepala kelurahan Winduherang Aminudin, menuturkan agenda seperti ini sudah menjadi tradisi tahunan. Adapun maksudnya sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat yang diberikan kepada Winduherang sampai detik ini.
Selain itu juga sebagai sarana untuk mempererat sulaturahim dan melestarikan budaya yang ada. Sebelumnnya warga Winduherang menggelar doa bersama. Mereka tumplek di jalanan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama berbaur dengan warga Winduherang sekaligus mencicipi makanan yang dibawa oleh masing-masing warga. Hidangan pun bervariasi ada tumpeng dengan lauk pauknya, ada nasi liwet dengan sambel dan ikan asinnya, nasi kuningan dengan dadar telornya. Ada juga cuhcur, makanan ini menjadi daya Tarik sebagai ikon makanan khas winduherang dan para leluhurnya. Dan masih banyak lagi makanan olahan dari ubi-ubian yang menjadi makanan memiliki nilai jual.
Tati salah satu warga, dengan adanya makan bersama ini, warga merasa bahwa diantara merasa dekat tidak ada sekat. Disini banyak mengajarkan bagaimana kita berbagi, berkumpul bersilaturahmi sekaligus sebagi media bagaimana manjaga keguyuban baik Antara keluarga, antar RT dan lingkungan, serta menjaga hubungan dengan pemerintahan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kuningan menyampaikan agar warga Winduherang tetap menjaga dan melestarikan budaya, adat istiadat dan tradisi lokal. Hal ini dimaksudkan agar anak cucu kita dapat mengetahui jejak sejarah dan peradaban daerah dan lingkungannya.
Hal yang lebih penting kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat yang telah diberikan kepada kita semua. Semoga dalam momentum ulang tahun ini. Bisa intropeksi diri bagaimana semua menjaga hamba yang lebih baik dan bermanfaat lagi bagi keluarga, lingkungan, negara dan agama.
Ia juga berpesan, jalin dan tingkatkan terus kebersamaan dan gotong royong antar elemen masyarakat. Jika ada permasalahan selesaikan melalui dialog dan musyawarah, kembangkan kreativitas dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan lakukan pembelajaran organisasi secara terus menerus dengan mewujudkan prinsif-prinsif pemerintahan yang baik.
“Selamat Hari Jadi Winduherang ke 573. Semoga hari esok dapat diraih dalam mewujudkan masyarakat yang adil, demokrasi dan sejahtera dan menjadi. Lebih penting lagi Winduherang menjadi suatu daerah yang Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr. (agus)