KUNINGAN (MASS) – Peringatan Haul pertama K H Abdul Aziz pondok pesantren Nurul Huda, Windusengkahan Kecamatan Kuningan sangat spesial.
Selain menjadi ajang pengingat, dan mengenang jasa-jasa almarhum yang luar biasa, terutama dalam mendidik santri, kegiatan juga menjadi ajang silaturahmi para alumni.
Hal itu jugalah yang diutarakan Muhajir Afandi, putra almarhum saat ditemui di tengah kegiatan, Senin (02/11/2020) sore.
Pada Kuninganmass.com, Afan, panggilan akrabnya sempat bercerita bahwa para alumni yang sudah berkiprah di luar, tak semua menjadi tokoh agama.
Namun justru hal itulah, yang semakin menguatkan bahwa santri dengan pesantren bukan hanya mencetak kader beragama, namun bisa berkiprah sebagai profesi apa saja.
“Pengusaha ada, birokrat dan politisi juga ada,” ujarnya pada kuninganmass.com sewaktu ditanyakan kemana para santri setelah menjadi alumni.
Dari Undangan pada haul kali ini, dijelaskan Afan sekitar 6.000 undangan disebar pada para alumni. Namun, itupun bukan jumlah pasti para alumni.
“Kita tidak punya databese real, karena pasti masih banyak alumni yang belum terdata,” jelasnya.
Dalam Haul dan Silaturahmi Alumni itu, digelar beberapa kegiatan seperti Ziarah, Asroqol, Testimoni, juga Riyadhoh dan Pengajian.
Selain itu, diterbitkan juga buku berjudul ‘Uwa Aziz Dalam Catatan Kami’ yang ditulis para tokoh pondok dan alumni, termasuk Afan.
Buku tersebut, menjadi catatan-catatan serta pengakuan, selama mengenal K H Abdul Aziz.
Adapaun pesantren Nurul Huda sendiri, merupakan pesantren salafy yang mengusung kitab kuning dan klasik, serta budaya pengajarannya yang khas.
Meski begitu, Pesantren memang lembaga pendidikan yang khas, dan punya warna tersendiri di dunia pendidikan. (eki)
