CIWARU (Mass) – Warga Kecamatan Ciwaru mengeluhkan seringnya padam listrik di wilayahnya. Mereka kurang paham lantaran dalam beberapa hari ini terkesan jadi rutinitas tiap malam hari.
“Iyah kalau tidak salah sudah 5 hari ini sering mati lampu. Biasanya mati mulai jam 10 malam. Menyala lagi sekitar jam 4 subuh,” kata Iwan (55), warga Ciwaru kepada kuninganmass.com.
Sebetulnya, ia sering mendengar adanya binatang muka yang hinggap ke SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah). Namun ketika padam listri terlalu sering, Iwan pun bertanya-tanya lagi.
Keluhan serupa dilontarkan beberapa warga lain. Ini karena tarif listrik terasa mahal meski dikabarkan itu kebijakan pusat menghapus subsidi. Untuk itu, konsumen listrik berharap adanya timbal balik keandalan pasokan listrik.
Ketika dikonfirmasikan, Manajer PLN Rayon Kuningan, Iis Aisyah melalui salah seorang supervisornya, Jaenudin, mengakui beberapa hari ke belakang ada temuan binatang muka ke jaringan di wilayah timur. Hal itu menyebabkan terganggungnya pasokan listrik ke masyarakat.
“Tapi seperti itu juga (tidak rutin tiap malam). Masyarakat juga di sana sudah tahu bahwa wilayah timur memang terbilang paling rawan. Aneh juga sih di Kuningan suka ada binatang muka semacam kuskus yang naik ke jaringan,” jelasnya, Senin (17/7).
Musim angin kemarau sekarang ini pun kerap membuat ranting-ranting pohon mendekati jaringan. Ketika menyangkut ke jaringan, gangguan listrik akan terjadi.
Tindakan preventif, menurut Jaenudin, tidak berhenti dilakukan petugas teknis. Seperti dengan menjauhkan benda-benda dari jaringan. Tapi kembali pada gejala alam, semisal terbawa angin dan binatang muka, membuat pasokan listrik terganggu.
“Malah kita sering diberikan informasi oleh masyarakat kalau ada gangguan seperti itu. Jadi memang wilayah timur itu paling rentan,” tukasnya. (deden)