KUNINGAN (MASS) – Limbah dari kotoran ternak banyak dikeluhkan oleh warga khususnya di wilayah Kecamatan Cigugur. Mendapatkan keluhan seperti itu pihak Satpol PP Kuningan langsung bergerak.
Mereka mendatangi satu persatu peternak. Bukan hanya di wilayah Cigugur tapi delapan kecamatan yang ada usaha ternak. Kedelapan kecamatan itu diantaranya Darma, Nusaherang, Kadugede, Kramatmulya, Cigugur dan Kuningan.
Dari pendataan itu diketahui ada 1.009 peternak. Mereka mulai dari jenis ternak sapi, babi, ayam, dan kerbau. Pendataan dilakukan selama semiggu penuh yakni 8-17 November 2017.
“Kami bergerak untuk merespon keluhan warga. Kegiatan ini bagian dari Pembinaan Tertib Usaha Bidang Peternakan. Ini penting harus dilakukan,” ucap Kasatpol PP Kuningan Indra Purwantoro melalui Kasi Kerjasama Jujun Hendra kepada kuninganmass.com Selasa (5/12/2017) pagi.
Diterangkan, disisi lain pemerintah mempunyai kewajiban untuk mendukung usaha warga agar berkembang pesat, namun disisi lain juga ketika ada keluhan dari warga maka harus melakukan tindakan demi kebaikan semua.
Ketika ada warga membuang limbah ternak sembarangan maka mereka sudah melangar Perda Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Nomor 3 Tahun 2015. Adapun sanksinya adalah denda Rp50 juta dan kurang selama enam bulan.
“Tapi kan tidak meski langsung kita denda dan kurung, maka kami melakukan pembinaan secara peremtif dan prepentif. Diharapkan dengan kami lakukan pembinaan mereka sadar apa harus dilakukan. Kami juga berikan contoh mengenai gambar kandang dan juga perizinannya. Intinya kami berikan pengarahan agar paham,” beber Jujun.
Ia tidak mempungkiri kondisi di lapangan bahwa limbah mereka sudah mencemari. Namun, dengan adanya pembinaan ini maka mereka mulai menyadari dan melakukan upaya agar limbah tidak menjadi masalah dikemudian hari.
Diharapkan, pengurus koperasi bisa melakukan pembinaan kepada peternak. Agar mereka dalam usaha bukan hanya memikirkan untung tapi juga masalah lingkungan.
“Harusnya pengurus melakukan pembinaan. Minimal tidak dijadikan biogas, kan bisa kotorannya ditampung untuk dikeringinkan dan nanti dijual untuk pupuk,” tandasnya.
Sekedar informasi banyak kotoran sapi membuat warga banyak yang meradang. Seperti hal warga Kelurahan Winduherang Kecamatan Cigugur ketika hujan datang limbah mengalir ke kolam dan tanaman.
Dampaknya adalah ikan mati, tanaman juga mengalami hal serupa. Beberapa kali warga akan melakukan aksi dan untungnya pemeritah bisa meredam. Satu ekor sapi bisa menghasilkan 21 Kg limbah/hari. (agus)