Connect with us

Hi, what are you looking for?

Business

Lima Kisah Kopi, Kedai Konsep Pedasaan Dengan View Indah di Linggasana

LINGGASANA (MASS) – Satu lagi kedai yang mungki bisa jadi referensi untuk kalian, Lima Kisah Kopi yang ada di Jl Linggasana (arah pos pendakian) Desa Linggasan Kecamatan Cilimus.

Tempat yang satu ini, memang nyentrik. Selain lokasinya yang cukup ‘nyempil’ karena tidak di keramaian, juga mengusung konsep pedesaan.

Konsep yang diusung, memang sesuai namanya ‘Lima Kisah’ diambil dari nama mata air yang ada di sekitar sana.

Kemudian, dimanfaatkan secara gotong royong oleh masyarakat. Karenanya, di tempat itu bangunan-bangunan dibuat dari bambu dan kayu.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Selanjutnya dibangun suasana pedesaan lengkap dengan tampilan bangunannya, dan taman-taman.

Sang pemilik dan pengelola, Putra atau yang lebih dikenal Ucok, pada kuninganmass.com bercerita, sebelumnya tempat itu adalah lahan yang terbengkalai. Oleh pemiliknya, sempat ditanami beberapa tanaman namun belum berhasil.

Saat masih terbengkalai itulah, dirinya iseng main kesana dan menyebut potensial untuk wisata.

Setelah itulah, terjalin komunikasi serta kerjasama antara pemilik lahan dan dirinya untuk mengembangkan pariwisata dengan view tinggi dan indah, di Linggasana. Biasanya, kata Ucok, spot-spot seperti itu banyak di Cisantana.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kita disini tidak pakai kopi luar, semua lokal Linggarjati dan Linggasana. Apalagi, ya di Linggasana ini kan memang dihimpit perkebunan kopi,” ujarnya mempertegas produknya, beberapa waktu lalu.

Awalnya, disana hanya ada satu tempat kopi dan toilet. Kini, pengembangan terus dilakukan dengan konsep pedesaan, tepatnya Sunda.

Karenanya, tempat yang dibangun seperti saung-saung yang dibuat dengan mereplika bangunan tradisional, seperti Saung Leuit, Julang Ngapak, Tagog Anjing, dan Badak Heuay.

Meski begitu, yang dibangun tidak sepenuhnya tradisional. Dibuat juga spot-spot yang instagramable. Lalu sesuai namanya, disana juga dibuat serba lima.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Seperti saung ada 5, kolam kecil ada lima, ada icon 5 jari, bahkan tihang mushola pun dibuat lima. Selain tempat ngopi, disini juga memang menyediakan homestay dan camping ground.

Berdiri sejak 9 bulan lalu, Ucok mengaku masih terus mengembangkan tempatnya. Meski begitu, Lima Kisah Kopi juga sudah bisa dikunjungi dan memang terbuka untuk umum.

Buka mulai pukul 09.00 WIB pagi, sampai pukul 17.00 WIB sore. Di akhir pekan, bahkan buka sampe malam hari. (eki)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version