KUNINGAN (MASS) – Saat mendengar ada seorang kyai diserang di Cicalengka Bandung, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kuningan ngamuk. Organisasi naungan NU tersebut mengutuk keras atas tindakan kekerasan yang menimpa pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Bandung tersebut.
Dari informasi yang dikumpulkan, aksi kekerasan itu bermula saat pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah, Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH. Umar Basri tiba-tiba diserang oleh orang tak dikenal saat sedang wiridan usai shalat Shubuh di Masjid Al-Hidayah sekitar pukul 05.30 WIB, Sabtu (27/1/2018).
Diduga, pelaku yang tidak diketahui motif dan identitasnya tersebut menyerang dari arah belakang secara membabi buta. Akibatnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit AMC Cileunyi, Bandung dengan kondisi luka parah di bagian kepalanya.
“Kami PC GP Ansor Kabupaten Kuningan mengutuk keras tindakan kekerasan yang menimpa seorang Ulama,” tegas Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kuningan, KH. Didin Misbahudin.
Menurutnya, kekerasan yang menimpa seorang Ulama yang akrab disapa Mama Santiong itu, selain merupakan kejahatan sadis juga telah melecehkan seorang Ulama.
“Kami tak rela jika para Ulama kami menjadi sasaran kekerasan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Apapun motifnya,” pinta Didin.
Menurut keterangan yang diperoleh Didin, hasil koordinasi, saat ini kondisi Mama Santiong sudah membaik dan akan dirawat inap.
“Mudah-mudahan segera membaik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya mendesak kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia untuk segera menangkap pelakunya.
“Kami percaya kepolisian akan bertindak cepat. Karena, kalau dibiarkan ini akan berdampak fatal terhadap kondisi hari ini dimana Jawa Barat sedang menghadapi tahun-tahun politik. Bisa saja ada oknum yang memanfaatkan situasi ini,” pungkasnya. (deden)