KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan kelas E dan F mengikuti pembelajaran luar kelas di Nisya Batik, baru-baru ini. Para mahasiswa, databng ke Nisya Batik untuk mempelajari tiga teknik pembuatan batik: batik tulis, batik cap, dan batik printing.
Materi sendiri disampaikan oleh Lousy Loustiawaty, S.Sn., M.Sn., dosen seni yang berfokus pada pelestarian budaya batik. Pada sesi batik tulis, mahasiswa diperkenalkan dengan canting, alat utama yang digunakan untuk menorehkan malam cair ke kain.
Canting memiliki gagang kayu, wadah tembaga kecil (nyamplung), serta lubang halus (cucuk) sebagai jalur keluarnya malam. Alat ini menghasilkan garis detail yang menjadi ciri khas batik tulis.
Salah satu mahasiswa kelas E, Femas, mengatakan bahwa pengalaman praktik langsung membuatnya lebih menghargai seni batik. “Ternyata menggores malam itu sulit. Kita harus sabar dan teliti sekali,” ujarnya memberikan testimony.
Senada, mahasiswa lainnya dari kelas F, Dzulqikar, juga mengaku mendapatkan wawasan baru. “Saya baru paham bahwa batik tulis, cap, dan printing punya proses yang sangat berbeda. Semuanya punya nilai seni masing-masing,” tuturnya.
Di tengah perkembangan zaman modern, kegiatan ini, kata Dzukqikar, diharapkan menjadi pengingat pembelajaran budaya seperti batik tidak boleh ditinggalkan, karena batik bukan hanya pakaian, tetapi warisan seni yang harus dijaga dan diapresiasi oleh generasi muda. (eki)
