KUNINGAN (MASS) – Pariwisata adalah bidang yang saat ini banyak dibicarakan oleh banyak pihak. Undang-undang tentang kepariwisataan mendefinisikan pariwisata sebagai berbagai macam hal yang berhubungan dengan kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan/jasa yang disediakan oleh pihak-pihak terkait seperti masyarakat, pengusaha, pemerintah maupun pemerintah daerah.
Keberadaan potensi pariwisata yang unik dan menarik di suatu daerah seharusnya dapat dimanfaatkan melalui pengembangan pariwisata yang baik.
Pariwisata budaya sebagai kunjungan orang dari luar destinasi yang didorong oleh ketertarikan pada objek-objek atau peninggalan sejarah, seni, ilmupengetahuan dan
gaya hidup yang dimiliki oleh kelompok, masyarakat, daerah ataupun lembaga.
Pariwisata budaya sebagai wisata yang didalamnya terdapat aspek/nilai budaya mengenai adat istiadat masyarakat, tradisi keagamaan, dan warisan budaya di suatu daerah.
Pariwisata budaya berhubungan erat dengan daya tarik wisata budaya. Penjelasan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) pasal 14 ayat (1) huruf b menjelaskan bahwa daya tarik wisata budaya adalah daya tarik wisata berupa hasil olah cipta, rasa dan karsa manusia sebagai makhluk budaya. Daya tarik
wisata budaya dibedakan menjadi dua yaitu daya tarik wisata budaya yang bersifat berwujud (tangible) dan daya tarik wisata budaya yang bersifat tidak berwujud (intangible).
Kunjungan Raja-Sultan Nusantara di Kabupaten Kuningan beberapa waktu lalu menjadi refleksi akan pengenalan budaya dan Sejarah Kabupaten Kuningan.
Kabupaten Kuningan menjadi sebuah wilayah bukan hanya bisa dikembangkan dari segi Parawisata Alam nya saja, tapi kekayaan sejarah masa lalu dan Budaya Kabupaten Kuningan bisa menjadi daya tarik terbukanya pintu masuk para wisatawan.
Tentunya dalam pengenalan konsep gagasan Parawisata Sejarah Budaya ini sudah kita mulai dengan cara mengenalkan budaya dan sejarah Kabupaten Kuningan kepada para Raja-Sultan Nusantara sebagai ikon Budaya dan Pemangku adat di setiap wilayah, tidak hanya itu Raden Hamzaiya merasa bersyukur karena terlibat nya beberapa pihak dari Kampus di Kuningan yang sudah turut ikut serta membantu mengenalkan sejarah dan Budaya Kabupaten Kuningan kepada Raja-Sultan Nusantara.
Ditulis : Raden Hamzaiya