KUNINGAN (MASS)- Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi mendapatkan tamu spesial dari BNPB dan BPBD Jabar pada Kamis (3/9/2020).
Mareka melakukan rapat monitoring dan evaluasi AKB dari Gugus Tugas Covid-19 yang didampingi oleh Mantan Kepala BPBD Kuningan Agus Mauludin SE, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinkes Kabupaten Kuningan dr Denny Mustofa .
Acara yang bertempat ruang kerja Sekretaris Daerah itu dihadiri oleh anggota Gugus Tugas Covid-19 BNPB Kolonel Suparno dan Kolonel EH Aritonang serta anggota Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 kurang lebih sekitar 7 orang.
Sekda menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan gugus tugas dari BNPB dan anggota sekretariat Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat untuk memberikan semangat pada pemerintah beserta gugus tugas dalam penanganan Covid-19.
“Dengan adanya monitoring ini sebagai bentuk untuk memberikan semangat kepada pmerintah dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19 ini disambut dengan baik,” ujarnya.
Melihat situasi Covid-19 saat ini semakin bertambah karena tes yang dilakukan pun terus ditingkatkan, sehingga data pasien yang terpapar Covid-19 meningkat.
Pada awal diumumkannya Covid-19 di Kabupaten Kuningan telah melakukan PSBB selama 1 bulan atau karantina wilayah.
Untuk cluster terbaru di wilayah Kabupaten Kuningan yaitu di RSUD 45’ Kuningan beberapa tenaga medis dan staf administrasi yang terpapar virus Covid-19 dan telah ditangani.
Adapun beberapa kendala yang dialami pemerintah selama masa pandemi ini diantaranya banyak masyarakat Kuningan yang bekerja di luar kota dan kerap kali mudik sehingga belum menyadari bahaya dari Covid-19.
Selain itu tenaga medis yang terbatas, belum tersedianya alat PCR serta bagaimana membangkitkan kembali perekonomian sebagai upaya peningkatan daya beli masyarakat.
Masyarakat Kuningan saat ini sedang menata kembali perekonomian yang normal seperti sedia kala dan pemerintah pun ikut membantu. Dalam masa pemulihan ekonomi tersebut yang dibantu juga oleh stakeholder.
Adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini membutuhkan waktu karena tingkat kesadaran masyarakat yang belum terbiasa dengan kebiasaan seperti ini.
“Pemerintah ingin mengembalikan kebiasaan masyarakat Kuningan seperti pada 5 bulan lalu yang memperhatikan disiplin protokol kesehatan,” ujar sekda.
Setelah itu perwakilan dari anggota sekretariat gugus tugas Covid-19 provinsi Jawa Barat Dr H Dani Ramdan MT memberikan sarannya terkait Covid-19 yang belum mereda dan sampai saat ini vaksin juga belum ditemukan.
“Sehingga kita semua harus saling membantu dan memberikan stimulus berupa semangat terutama untuk pemimpin daerah serta pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan covid-19,” jelasnya.
Tentunya semua mulai merasakan kejenuhan namun paling tidak seorang pemimpin tidak mengeluh sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk terus semangat berperang melawan virus Covid-19.
“Tempat yang dijadikan sebagai contoh untuk melakukan monitoring atau wawar mengenai penggunaan protokol kesehatan diantaranya adalah Sumedang dan Pantai Pangandaran, di mana Sumedang ini melakukan sosialisasi ke tempat-tempat ramai seperti Masjid, pasar dan tempat ramai lainnya,” paparnya.
Bahkan teks wawar yang disampaikan pada sosialisasi pun dibuat secara langsung oleh Pemda setempat. Selain itu ada juga Kota Banjar yang dijadikan contoh untuk bisa ditiru oleh Kabupaten Kuningan.
Hal itu karena masyarakat kota Banjar ini sangat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga angka kasus Covid-19 di Kota Banjar terus melandai turun.
Saran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kembali yaitu dengan cara patroli atau kampanye oleh pemerintah yang dibantu oleh TNI dan POLRI terutama tempat-tempat yang rawan dengan kerumunan.
“Kami Mengajak semua elemen masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan,” ucapnya.
Diakhir rapat pembahasan tersebut secara simbolis Sekda menerima pemberian bantuan masker dari pemerintah Jawa Barat ke pemerintah Kabupaten Kuningan sebanyak 32.000 pcs. (agus)