KUNINGAN (Mass) – Kabar duka menyelimuti warga masyarakat Kabupaten Kuningan. Pasalnya, Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Suganda SSos MAP meninggal dunia di RSUD ’45 Kuningan sekira pukul 15.45 WIB, Kamis (7/4) sore tadi, setelah sebelumnya sempat mendapat perawatan medis dari rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Kabar duka ini sontak mengejutkan warga masyarakat Kuningan. Bahkan, di setiap jejaring sosial baik Blackberry Massenger (BBM), Facebook, Twitter dan lainnya ramai memperbincangkan wafatnya bupati yang baru menjabat sekitar 2,5 tahun itu. Saat sebelum jenazah dibawa ke Pendopo Pemkab Kuningan untuk disemayamkan, di RSUD ’45 terlihat sejumlah aparat keamanan baik dari TNI, Polri dan petugas lainnya mengamankan lokasi tempat jenazah mendapat penanganan medis.
Dari informasi yang diperoleh, Almarhum Bupati Utje sendiri masih beraktifitas seperti biasanya sejak pagi hari untuk melaksanakan tugas sebagai kepala daerah. Terlebih, dari beberapa orang terdekatnya diceritakan tidak ada tanda-tanda mencurigakan terkait keluhan penyakit yang tengah diderita almarhum, hingga sempat menghadiri agenda Pembinaan Jasa Konstruksi di Wisma Permata pagi harinya.
“Enggak, Ibu (bupati,red) itu gak ada riwayat apa-apa. Ketemu terakhir itu kemarin, saya pagi di kantor ada tamu, ibu agendanya di Cipta Karya, Permata dan tadi monitor di Darma, sempat makan siang di Cipondok. Gak ada tanda-tanda kata Pak Pipin juga tadi,” ucap Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH ketika diwawancarai awak media di lokasi rumah duka.
Acep mengaku, sejauh ini tidak melihat tanda-tanda mencurigakan dari keluhan yang diderita almarhum. “Kaget atau ibu ngeluh itu apa, gak ada, biasa aja. Tadi juga kata Pak Apang cerita ngasih tau, cepet pekerjaan harus diselesaikan,” katanya.
Bagi Acep sendiri, almarhumah dikenal sebagai sosok pemimpin yang dinilai berhasil dan berjalan dengan baik. Terbukti, pemerintah Kabupaten Kuningan dengan berbagai raihan prestasi dan penghargaan yang didapatkan.
“Kami juga semuanya bisa melaksanakan tugas dan intruksi-instruksi beliau, dan jujur kami merasa kehilangan dan kecolongan. Maksudnya, kita tidak tahu sakitnya itu kan mendadak, itu kita merasa kecolongan. Ibu secara rutin juga memeriksakan kesehatannya,” terangnya.
Ketika dikonfirmasi terkait penyebab wafatnya almarhumah Bupati Utje, Acep mengaku, belum mendapatkan informasi pasti dari keterangan medis rumah sakit yang menangani.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Kuningan, H Yosep Setiawan MSi mengaku, selaku Sekda dan mewakili aparatur pemerintahan Kabupaten Kuningan sangat berduka dan merasa kehilangan sosok seorang pemimpin daerah. Ia juga sangat terkejut dengan kabar duka tersebut yang diterima secara mendadak itu.
“Sebelumnya tidak ada tanda-tanda sakit dan keluhan hingga menyebabkan kejadian seperti ini. Selama saya menjabat Sekda dan sebelumnya, saya belum pernah mendengar ibu sakit, paling hanya pilek. Ibu itu alergi sama debu, paling pilek. Tadi terakhir jam 11 itu bertemu dengan saya, ketawa-ketawa, tidak berbicara yang berat-berat, hanya mengajak ke saya, Pak Sekda kita ziarah ke Blitar makam Bung Karno,” pungkasnya. (andri)