KUNINGAN (MASS) – Taman Pandapa Paramartha menjadi saksi dari teriakan-teriakan mahasiswa, yang tergabung di PMII Universitas Islam Al Ihya Kuningan.
Ya, teriakan itu dilakukan akhir bulan lalu dengan tajuk “Apa Kabar Kuningan ?”. Aksi ini, sebelumnya dilakukan di taman kota/alun-alun Kuningan.
M Rojab, kader PMII Unisa menerangkan dalam 3 tahun pemerintahan saat ini, belum ada yang jelas dan hasil perubahan ke arah visi misinya sendiri, MAJU (Makmur Agamis Pinunjul). Padahal itu patokannya sendiri.
Miskin ekstrim, kembali jadi PR besar kabupaten yang mengusung kata “Makmur” sebagai slogannya.
Lalu soal “Agamis”, harusnya ada keseimbangan antara nilai-nilai ketuhanan. Pemkab Kuningan, lanjutnya, jangan hanya mencatut saja kalimatnya agar terkesan peduli.
“Jika pemerintah serius mencatut kalimat agamis, maka perlu diperhatikan juga guru-guru ngaji yang ada di kampung-kampung untuk ditingkatkan kesejahteraanya, atau tokoh agama yang memang pedul dan ikhlas dalam mendidik akhlaq anak-anak generasi bangsa yang sudah seharusnya diperhatikan,” tuturnya meniru kalimat salah satu orator aksi.
Terakhir, tentu saja “Pinunjul berbasis desa” juga ikut digugat PMII. Diterangkan Rojab, kita harus merenung dan memperhatikan dari ujung ke ujung, apakah slogan ini benar digalakkan.
Masih banyak, lanjutnya, desa yang tertinggal baik itu dari IPM, kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi.
“Lalu, apa kabar Kuningan hari ini?”ucapnya di akhir. (eki)