Connect with us

Hi, what are you looking for?

Headline

Kritik Pemerintah Mahasiswa Disemprot Dosen

KUNINGAN (MASS) – PMII Rayon FIK Komisariat Unisa melalui Kepala Bidang Keagamaanya Ahmad Rifky Fauzan pada kuninganmass.com menginformasikan bahwa pihaknya sudah bertabayyun pada Ilyani (BEM Unisa).

Tabayyun itu, dilakukan saat merebak dugaan oknum dosen yang melakukan tindakan ‘tidak mengenakan’ terhadap mahasiswa yang mengkritisi kebijakan dan tindakan Pemerintah Daerah dibidang kesehatan.


Ahmad Rifky mengaku, pihaknya bertabayyun untuk menyimak dan mendengarkan dengan penuh kehati–hatian dan mendengar beberapa rekaman dan bukti pada saat menceritakan kronologis hingga dugaan itu menyebar.


“Situasi ini tentunya membuat keadaan sikologisnya terganggu karena ungkapan–ungkapan yang dilontarkan dosen (tersebut, red) dirasa tidak pantas. (Apalagi) dikatakan oleh seorang akademisi sekaligus pegawai pemerintahan. Kejadian ini cukup memprihatinkan,” ujarnya memberi keterangan pada Jumat (9/7/2021) siang.


Diungkapkan Rifky dirinya merasa prihatin, mengingat mahasiswa merupakan agen of change dan social control juga bisa dijadikan ujung tombaknya masyarakat.

PMII Komisariat Unisa sendiri, menyayangkan peristiwa tersebut dan meminta, mendesak pemerintah dan kampus agar melindungi mahasiswa dalam segala bentuk kegiatan akademik.


“Sikap ini, kami buat sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan–tindakan yang sifatnya mendiskriminasikan, intimidasi dan perbuatan yang mencidrai nilai–nilai akademisi,“ imbuhnya.


Mengomentari hal itu, dirinya, mengambil kutipan dalam ilmu usul fiqh, yang dikutip dari hadis sebagai salah satu sumbernya yaitu dalam Hadist arbain annawawy yang dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.


“Dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh memberikan mudarat tanpa disengaja atau pun disengaja.” (Hadits hasan, HR. Ibnu Majah, no. 2340; Ad-Daraquthni no. 4540, dan selain keduanya dengan sanadnya, serta diriwayatkan pula oleh Malik dalam Al-Muwaththa’ no. 31 secara mursal dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa menyebutkan Abu Sa’id, tetapi ia memiliki banyak jalan periwayatan yang saling menguatkan satu sama lain),” ujarnya menyebutkan hadist.


Dirinya juga kembali mengutip sala satu kalimat yang menyatakan, jikalau hatinya sehat maka badannya akan sehat begitu juga jikalau hatinya sakit seluruh badan akan merasa sakit.

Dan hal tersebut, menjadi salahsatu landasan kenapa tidak dianjurkan untuk mengintimidasi apalagi seorang tokoh atau pejabat pemerintahan.


“Seharusnya sebagai insan yang mempunyai posisi strategis bersikap wasathiyah dan menjungjung tinggi nilai-nilai moderasi dalam menghadapi problematika kehidupan,” sebutnya. (eki)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version