Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Kriteria Wanita Salehah

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salehah.“ (HR Ahmad). Dalam hadis tersebut ditegaskan, tidak ada sesuatu yang lebih berharga dan mulia di dunia ini melainkan wanita yang salehah. Karena itu salehah menjadi predikat terbaik bagi seorang wanita. 

Seperti apa kriteria wanita yang salehah itu?

Pertama, taat kepada Allah. “Sebab itu maka wanita yang salehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS An-Nisa’ [4]: 34).

Kedua, menghormati dan memuliakan suaminya. Sabda Nabi SAW, “Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya dari bidadari surga berkata, “Janganlah kamu menyakitinya. Atau Allah akan membunuhmu. Sesungguhnya dia padamu adalah orang asing yang sebentar lagi akan meninggalkanmu dan pergi kepada kami.” (HR Ibnu Majah).

Ketiga, taat kepada suaminya. Sabda Nabi SAW, “Tiga golongan yang shalatnya tidak akan diangkat dari atas kepalanya walaupun sejengkal, yaitu lelaki yang mengimami suatu kaum yang mereka membencinya; wanita yang tinggal (di rumah) dan suaminya marah kepadanya; dan dua saudara yang saling bermusuhan.” (HR Ibnu Majah).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Keempat, tidak keluar rumah kecuali seizin suaminya. Sabda Nabi SAW, “Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah untuk meminta izin ketika berada di rumah suaminya, saat dia (suaminya) benci, atau keluar saat dia benci, atau menaati orang lain dihadapannya, tidak menjauh dari tempat tidurnya, tidak memukulnya. Jika dia berbuat dzalim, maka temuilah sampai dia ridha. Jika dia menerimanya maka bahagialah dia. Allah akan menerima permintaan maafnya dan memperlihatkan hujjahnya dan tidak ada dosa bagimu. Jika dia tidak menerimanya, maka permintaan maafnya sudah sampai kepada Allah.” (HR Hakim).

Kelima, tidak berhias kecuali untuk suaminya. “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS An-Nur [24]: 31).

Keenam, ridha dengan yang telah Allah berikan untuknya. Sabda Nabi SAW, “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri suaminya padahal dia sangat membutuhkannya.” (HR Nasa’i). Wallahu a’lam.

Hj Siti Mahmudah SPdI, MPd
Pembina Majelis Taklim Ibu-Ibu di Kuningan, Jawa Barat

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version