KUNINGAN (Mass)- Oyo Mulya (45) warga Dusun Pahing Desa Citiusari Kecamatan Garawangi yang dihakimi warga Desa Tegalreja Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes Provinsi Jateng masih terlihat trauma. Meski sudah pulang dari rumah sakit pasca babak belur dihajar oleh warga akibat dituduh penculik.
Setiap ada warga yang datang terutama yang menggunakan seragam aparat ayah tiga anak itu terlihat seperti ketakutan. Wajar saja Oyo mengalami trauma seperti itu. Pasalnya, ia menjadi korban salah sasaran warga.
Isu adanya penculikan membuat ia menjadi korban dan dihakimi warga. Pada saat itu (tanggal 7 Maret ) ia tengah terduduk areal persawahan di Dukuh Jantilan desa setempat.
Penampilan korban seperti gelandang karena kabur dari rumah sejak empat tahun lalu, membuat salah seorang petani yang curiga dengan gelagatnya meneriaki Oyo penculik.
Disebut penculik Oyo berlari dan warga sekitar mengejar korban dan berhasil mengepungnya. Setelah ditangkap korban disiksa sampai babak belur.
Biadadnya lagi kedua kaki korban diikat begitu juga tangannya. Setelah diikat mereka membopong korban dengan kondisi kepala dibawah kaki diatas.
Selama diperjalan korban mendapatkan siksan yang sangat luar biasa sehingga kepalanya mengalmi luka parah. Begitu juga bagian matanya.
“Sekarang Pa Oyo terlihat masih trauma. Untuk fisik sudah mulai berangsur pulih. Akibat siksaan itu bagian kepala dan mata terlihat cacat,” sebut Pjs Desa Citiusari Husen DE kepada kuninganmass.com , Selasa (21/3/2017).
Husen menerangkan, kalau melihat bagaimana kondisi badan korban ketika disiksa oleh warga Brebes pihaknya sangat geram. Pada Rabu atau satu hari pasca menjadi korban ia bersama perangkat desa menjemput korban di RS Brebes.
Kebetulan pada saat itu polisi berhasil menemukan KTP korban di kantung celana. Meski hancur anggota polisi bisa menyatukan sehingga bisa diketahui alamat korban setelah berkoordiansi degan pihak Polsek Garawangi.
Perlakuan warga yang menyiksa korban lanjut dia, seperti PKI sehingga membuat warga Citiussari sangat geram. Pada saat korban dibawa dari rumah sakit Brebes warga satu desa kumpul dibalai desa untuk melihat kondisi korban.
“Saya berharap ini menjadi pemblajaran warga sehingga mereka tidak main hakim sendiri ketika melihat ada yang mencurigan. Lebih baik dilaporkan ke pihak desa,” ucapnya.
Mengenai Oyo, Husen menerangkan, memang kabur dari rumah sejak empat tahun lalu. Pihaknya tidak mengetahui pasti kenapa korban memutuskan minggat dari rumah.
Sepengetahunya korban dulunya adalah penjual aksesoris seperti dompet, sabuk tasbih dan lainnya. Biasanya berjualan di kantor-kantor yang di Kuningan.
Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama pada saat patroli siskamling di desa Citiusari sempat akan menengok korban, Namun, karena kondisi korban belum fit maka bupati hanya menyampaikan pesan kepada keluarga.
“Sekali lagi jangan sampai percaya isu penculikan. Kalau sudah seperti ini kasihan yang mejadi korban. Kami sendiri sudah berkordinasi dengan pihak Pembkab Brebes dalam penanganan kasus ini,” jelas Acep, Selasa (21/3/2017). (agus)