KUNINGAN (MASS) – Pada Rabu (3/8/2022) sore kemarin, sejumlah perempuan terlihat datang ke Polres Kuningan. Mereka, datang ke Polres mengaku sebagai korban Arisan.
Didampingi aktivis Imma Ismah Winartono, kedatangan mereka ke Mapolres untuk melakukan konsultasi, karena yang diduga terlibat di dalam arisan itu, ada Bhayangkari (istri Polisi).
“Mendampingi saja, untuk konsultasi, belum pelaporan,” ujarnya kemarin.
Arisan yang dimaksud, adalah arisan yang diselenggarakan oleh sebuah koperasi yang dibentuk dari forum arisan. Arisan tersebut, didirikan oleh salah satu istri polisi, namun dikelola oleh beberapa admin dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Dari informasi yang disampaikan dalam konsultasi tersebut, ada sekitar 120 kloter arisan yang dikelola koperasi tersebut. Setiap kloternya, berisikan puluhan member dengan jumlah uang yang bisa diterima, berbeda-beda.
Setiap kloter pun, memiliki jangka waktu yang berbeda. Ada yang harian, mingguan sampai bulanan. Mulai dari total jutaan, sampai 50 juta untuk satu pemenang arisan. Total dari seluruh kloter, potensinya lebih dari 1 milyar.
Saat konsultasi, dijelaskan pula cara arisan yang terbilang berbeda. Dimana, setiap member dalam satu kloter, menyerahkan uang yang berbeda.
Dicontohkan, untuk kloter dengan total menang 50 juta berisikan 25 member, maka per member menyerahkan uang dengan jumlah yang berbeda.
Per member, mereka memyerahkan uanh mulai dari 2,9 jutaan, sampai 1,5 jutaan. Tergantung, mau menang duluan atau belakangan. Semula, semua berjalan lancar, pemenang mendapatkan hak arisannya.
Namun beberapa waktu belakangan, di beberapa kloter, terjadi kemacetan. Yang harusnya menang, tidak kunjung dibayar sesua waktu yang sudah ditentukan. Ada juga yang kemudian bayarnya dicicil, itupun belum sepenuhnya. Padahal, waktunya sudah lewat cukup lama.
Kekhawatiran itulah, yang membuat para member, dengan didampingi Ima, datang ke Polres Kuningan. Mereka berkonsultasi agar haknya bisa kembali didapat.
Mereka mengaku tidak tahu, titik kesalahannya ada dimana. Apakah ada kelalaian owner, ada salah pengelolaan di admin, atau ada miss management sehingga member tidak bayar.
Dalam konsultasinya itu, jika arisan pada akhirnya tidak berjalan pun, mereka berharap setidaknya bisa balik modal sesuai dengan uang yang telah dibayarkan. Sementara, ketika hendak dikonfirmasi hal tersebut Kamis (4/8/2022) siang, Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP M Hafid belum merespon. (eki)
KUNINGAN (MASS) – Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP) segera dibentuk di seluruh desa/kelurahan se-Indonesia. Di Kabupaten Kuningan, total ada 376 desa/kelurahan. Targetnya, pembentukan...
KUNINGAN (MASS) – Pemerintah luncurkan program Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari upaya memperkuat peran koperasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Tertuang pada Intruksi Presiden...
KUNINGAN (MASS) – Setelah sukses menyelenggarakan event Kids Adventure Summer Camp, Koperasi Rikal Abadi Jaya mengaku siap berperan aktif untuk turut memperkaya penerapan kurikulum...
KUNINGAN (MASS) – Anggota dewan Kota Banjar sekaligus Ketua Umum KSPPS Al Uswah Indonesia H Supriyadi bersilaturahim dengan para ketua Koperasi se Kabupaten Kuningan,...
KUNINGAN (MASS) – Baru saja menempati pucuk pimpinan Polres Kuningan, AKBP Willy Andrian SIK SH menggantikan AKBP Dhany Aryanda SIK, kini sudah diberondong “PR”...
KUNINGAN (MASS) – Menyusul Intruksi Bupati Kuningan no 1 Tahun 2021 tentang optimalisasi Zakat Infak dan Sedekah melalui Baznas, rencana pemotongan otomatis gaji ASN...
KUNINGAN (MASS) – Organisasi kumpulan UMKM, Solusi Store, kini punya koperasi. Hal itu tampak dari dibukanya Koperasi Solusi Sinar Niaga, pada Kamis (22/9/2022) di...
KUNINGAN (MASS) – Belakangan, sebuah arisan jadi heboh terutama di kalangan member setelah adanya konsultasi beberapa anggotanya ke Polres Kuningan. Dalam konsultasi tersebut, terdapat...
KUNINGAN (MASS) – Menarik untuk menyimak secara seksama mengenai gerakan dan perkembangan Koperasi di Indonesia. Koperasi bukan barang yang aneh karena sudah dikenal sejak...