KUNINGAN (MASS) – Pasca menggelar audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Kuningan, Pj Sekda serta beberapa SKPD, Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah, khususnya mempercayakan penyandang disabilitas, memegang jabatan tinggi.
Dalam audiensi yang digelar di Ruang Kerja Wakil Bupati Lantai 2 Komplek Islamic Center (KIC) Kuningan itu, dialog dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa hak-hak penyandang disabilitas di daerah ini terpenuhi dan kesejahteraan mereka terjaga.
Hal itulah yang disampaikan Kepala Sekretariat Komisi Nasional Disabilitas RI, Herman Koswara. Ia menyatakan dalam pertemuan tersebut telah mendiskusikan berbagai isu yang berkaitan dengan pemenuhan hak penyandang disabilitas, serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka ke depan.
“Hari ini kami ada agenda kunjungan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dengan ibu Wakil Bupati beserta organisasi perangkat daerah menjelaskan tujuan dan fungsi kami yaitu memastikan teman-teman disabilitas di Kabupaten Kuningan itu terpenuhi hak-haknya terpenuhi kesejahteraan dan seterusnya itu yang kami diskusikan,” tutur Herman kala diwawancara kuninganmass.com pada Rabu (3/9/2025).
Herman mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah Kuningan dalam memberdayakan penyandang disabilitas. Termasuk kegiatan kali ini menunjukkan bahwa dialog terbuka antara pemerintah dan organisasi disabilitas sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang lebih inklusif.
“Alhamdulillah, kami bisa mendapatkan fakta bahwa komitmen Pemerintah Daerah, yang hari ini melalui ibu Wakil Bupati, bisa kita diskusikan bersama termasuk juga kedepan upaya upaya untuk lebih baik lagi,” ujarnya.
Termasuk salah satu hal yang menonjol adalah di Kabupaten Kuningan ada sosok disabilitas yang jadi pejabat eselon dua, Elon Charlan. Hal itu termasuk komitmen dalam memberdayakan penyandang disabilitas.
“Kami mengapresiasi ya, mungkin sejarah panjang di Kabupaten Kuningan bagaimana teman-teman distabilitas itu terberdayakan dan diberikan peluang serta kesempatan, meskipun regulasi terkait penyandang disabilitas mungkin belum sepenuhnya ada, pemerintah daerah telah memberikan peluang bagi mereka,” tambahnya.
Kesempatan yang diberikan kepada penyandang disabilitas menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. “Artinya, komitmen ini patut dicontoh oleh daerah lain,” ungkap Herman.
Pendidikan adalah kunci untuk memberdayakan penyandang disabilitas, Herman menyoroti perlunya aksesibilitas dalam pendidikan agar mereka dapat berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat. “Peluang pendidikan harus dibuka selebar-lebarnya,” tegasnya.
Herman juga menekankan bahwa perspektif ini harus disebarluaskan ke seluruh Indonesia. “Ini sangat jarang kami temukan dalam menjalankan perjalanan kami, di mana pemerintah daerah memberikan peluang sampai ke level paling tinggi untuk penyandang disabilitas dalam sebuah pemerintahan kabupaten kota,” pungkasnya. (raqib)