Connect with us

Hi, what are you looking for?

Government

Komisi III DPRD Tinjau Lokasi Jalan Amblas

KUNINGAN (Mass) – Komisi III DPRD Kuningan meninjau langsung lokasi jalan amblas di Desa Kawah Manuk Darma Kuningan. Kedatangan para wakil rakyat itu, ingin memastikan bahwa pengerjaan perbaikan jalan sudah mulai dilakukan karena menyangkut kepentingan masyarakat banyak.

“Kita ingin melihat bagaimana kesiapan pengerjaan, karena ini memang jalan nasional tentunya langsung ditangani oleh kementerian ya. Kita hanya memantau, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat Kuningan juga, masyarakat Jawa Barat tentunya seluruh warga Indonesia yah,” ucap Ketua Komisi III DPRD Kuningan Tresnadi didampingi Kabid Bina Marga Dinas PUPR Apep Kusmara SST MT dan tim Kementerian PUPR kepada para awak media di lokasi jalan amblas, Senin (20/2).

Sebab menurutnya, perbaikan jalan penghubung antar kabupaten/kota itu memerlukan perencanaan matang, konstruksi yang cukup baik dengan saluran air lebih besar, agar kelak dikemudian hari tidak kembali terulang kejadian serupa.

“Ternyata, memang pengerjaan tidak semudah yang kita bayangkan ya. Karena itu juga ada tiang pancang kaki tiga dibawah, itu untuk mengukur sejauh mana kedalaman tanah yang keras. Mungkin, nanti pondasi akan dilakukan pada titik kedalaman tanah yang dinilai keras,” jelasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sebab lanjut Tresnadi, jika pondasi atau perbaikan ini dilakukan asal-asalan atau sembarangan, tidak menutup kemungkinan kejadian amblasnya jalan bisa terulang lagi.

“Karena itu, konstruksi sekarang itu saluran air mungkin akan lebih diperbesar. Rencana itu dengan box culvert (gorong-gorong) dengan ukuran 1 meter persegi itu minimal dua berjejer, sehingga lubangnya itu 2 meter persegi,” sebutnya.

Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Apep Kusmara mengungkapkan, tahapan-tahapan teknis yang dilakukan itu melakukan pengeboran untuk mencapai titik kedalaman tanah yang cukup keras.

“Kalau kemarin itu diperkirakan kedalaman dari muka saluran lama sekitar 20 meter. Kenapa gak pakai jembatan beli, sebab kondisi tanahnya masih tidak memungkinkan, kalau untuk pemasangan jembatan beli itu hanya sekitar satu bulan, namun dikhawatirkan terjadi penurunan tanah,” katanya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pihaknya mengaku, saat ini pengerjaan jalan tengah dilakukan tim kementrian pusat dibantu dinas terkait di kabupaten.

“Ini sudah tidak tanggap darurat lagi, tapi langsung dilakukan pekerjaan konstruksi. Ini kan langsung pakai box culvert diperkuat dengan Tembok Penahan Tebing (TPT), nanti kalau sudah jadi box culvert minimal kendaraan roda dua bisa masuk, sambil pengerasan dan pengurugan, untuk diameter sekitar 4 meter,” pungkasnya. (andri)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version