CIREBON (MASS) – Sejumlah mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (SSC) yang tergabung dalam kelompok KKN 150, mendorong ekonomi kreatif di tempatnya mengabdi, Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon.
Salah satu caranya dengan menggelar seminar dan diskusi publik bertajuk transformasi ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis something to do lewat pendampingan dan teknologi, baru-baru ini.
Seminar sebagai pendampongan Desa Wisata sendiri berlangsung di Pendopo Pancaniti Kebagusan desa setempat, dengan melibatkan para pemuda, pengrajin gabah, BUMDes dan masyarakat.
Dibawah bimbingan dosen pembimbing Yati Haryati, M.Sc, Ketua KKN 150 Junaedi, menegaskan bahwa tujuan kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam mendorong potensi lokal desa berbasis something to do, dimana wisatawan tidak hanya melihat produk tapi terlibat langsung dengan pengrajin gabah.
“Pengembangan potensi desa perlu melibatkan kolaborasi antara masyarakat, pelaku usaha, dan teknologi seperti Google Maps dan media sosial untuk memperluas promosi,” ujarnya.
Seminar dan diskusi yang digelar mahasiswa, menghadirkan narasumber Sarif Gunawan S P MDs, Founder ARLI Bussines Creative Talent dan ARLI FashionCraft.
Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa membangun desa bukan tentang siapa yang paling bisa, tetapi siapa yang mau berjalan bersama untuk potensi yang lebih besar. Uang, kata Sarif, bukan satu-satunya modal; yang terpenting adalah kemauan untuk belajar dan membangun bersama.
“Peran BUMDes sangat strategis sebagai mitra penggerak usaha desa. Kesetaraan layanan dalam paket wisata dan strategi promosi yang tepat dapat membuka peluang yang lebih luas bagi para pengrajin,” ujarnya.
“Untuk menjangkau pasar ekspor, kualitas dan konsistensi produk harus menjadi prioritas utama. Tidak semua harus dikerjakan sendiri, produk yang bagus bisa dipasarkan melalui toko mitra, sehingga kualitas tetap terjaga,” imbuhnya di akhir. (eki)