KUNINGAN (MASS) – Jika hidup anda mengejar kebahagiaan seharusnya ketika anda mengejar tidak merasa terbebani atau penuh emosi. Mengejar, kan, berarti sudah terlihat oleh mata. Berbeda dengan berharap.
Merasa lelah saat waktu tidak juga mempertemukan. Lalu saya akan menerka kebahagiaan yang anda kejar adalah berupa kekayaan atau harta banyak sehingga dalam benak anda melahirkan anggapan bahwa hidup pun akan lebih mudah.
Mungkin dalam bayangan anda dengan hidup serba ada anda dapat menikmati segalanya: jalan-jalan kemanapun atau makan makanan ditempat yang mewah dengan makanan yang mahal.
Maka saya simpulkan, anda dalam definisi bahagia anda adalah bahwa uang satu-satunya cara agar bahagia. Jika anda berfikir seperti ini saya katakan setelah lulus sekolah ataupun kuliah (Bagi yang masih sekolah dan kuliah) pikiran anda akan dipersempit dengan hanya tertuju bahwa saya harus kerja. Dengan kerja saya akan mendapatkan uang.
Karena pikiran di gelumuri uang dan uang. Anda pun akan menerima pekerjaan apapun demi mendapatkan uang. Ini bukan bicara prihatin atau sabar dalam waktu. Justru dengan pikiran seperti inilah tingkat kreatif dan inovatif anda akan terhambat. Gampang sekali marah atau tidak bisa mengatur emosi; biasanya.
Jadi jangan salahkan semesta jika anda merasa terbebani dengan pekerjaan Anda. Bukankah Anda sendiri yang ingin mendapatkan kebahagiaan tapi seharusnya anda harus menjalaninya dengan rasa bahagia bukan kepenatan ataupun kelelahan. Anda mungkin tahu; hal yang dapat membahagiakan seseorang ia tidak mengenal waktu—mungkin saking asyiknya mengerjakan yang ia senangi.
Hidup ini tidak melulu uang dan uang. Meski dalam kenyataannya uang diperlukan untuk menunjang beberapa kebutuhan hidup. Anda tidak harus mengorbankan waktu di usia muda untuk bekerja keras mendapatkan uang.
Inilah pengaruh globalisasi terhadap uang. Adanya permainan para bankir untuk memiskinkan umat manusia. Namun saya tidak akan menyentuh lebih jauh tentang hal ini.
Aksi kriminalitas akan terus meningkat jika di suatu negara mengalami inflasi yang berkepanjangan. Disinilah peran pemerintah untuk terus menstabilkan pergerakan roda ekonominya.
Kembali ke bahasan awal. Kebahagiaan tidak harus mendapatkan apa yang kita inginkan. Toh uang tidak bisa membeli waktu yang sudah berlalu dan kesetiaan. Jika anda masih muda akan lebih baik menjalankan perintah Allah bahwa; setiap muslim laki-laki dan perempuan diwajibkan untuk mencari ilmu. Artinya mencari ilmu adalah mutlak yang harus dilaksanakan. Dan mencari ilmu tidak ada akhirnya. Meski anda telah menamatkan pendidikan.
Jika harus kerja diusahakan pikiran tidak melulu uang. Dan tidak menipu diri sebagai penguat dengan alasan “Saya kerja ibadah”. Tidak semua pekerjaan mendapatkan nilai ibadah.
Kebahagiaan akan ada jika anda bersyukur. Kunci bersyukur adalah dengan menerima apapun yang terjadi dalam hidup anda.
Ini sebagai pelajaran dari pengalaman saya sendiri. Ketika saya hendak menemukan kebahagiaan; ternyata tidak ada. Saya hanya mendapatkan kekecewaan. Lalu apa? Ternyata kebahagiaan selalu mengelilingi hanya saja saya menutup hati.
Bukalah hati untuk menerima dari setiap kejadian apapun dan bahagia bukan perihal uang semata.***
Penulis: Yazi Tarina
Desa Ciputat Kecamatan Ciawigebang