KUNINGAN (MASS) — Upacara peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Pondok Pesantren Husnul Khotimah berlangsung khidmat dan penuh semangat. Bertindak sebagai pemimpin upacara, KH. Fauzi Muhammad Ali, Lc., selaku Mudir Husnul Khotimah 2, memimpin jalannya upacara yang diikuti ribuan santri dengan tertib di Lapangan STISHK.
Rangkaian acara diawali dengan Tilawatil Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, serta mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa. Suasana semakin bersemangat saat para santri bersama-sama menyanyikan Lagu Yalal Wathan dan Lagu Hari Santri, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Santri sebagai bentuk komitmen menjaga nilai-nilai Islam dan nasionalisme.
Dalam amanatnya, KH. Fauzi Muhammad Ali menyampaikan bahwa bulan Oktober memiliki dua momentum penting bagi bangsa Indonesia, yaitu Hari Santri Nasional (22 Oktober) dan Hari Sumpah Pemuda (28 Oktober). Kedua peringatan ini, menurutnya, menjadi pengingat akan peran besar santri dan pemuda dalam memperjuangkan serta menjaga kemerdekaan Indonesia.
“Resolusi jihad yang dikumandangkan KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 telah memicu semangat perlawanan besar terhadap penjajah. Semangat itu pula yang menjadi dasar penetapan Hari Santri Nasional,” ujarnya.
Beliau menegaskan, perjuangan para ulama dan santri tidak berhenti di masa lalu, tetapi harus terus dilanjutkan oleh generasi santri masa kini.
“Spirit perjuangan itu tidak hanya milik santri di Jawa, tapi juga seluruh santri Nusantara, termasuk santri Husnul Khotimah Kuningan,” serunya, disambut takbir para peserta upacara.
KH. Fauzi juga berpesan agar para santri tetap teguh berpegang pada ajaran Islam, berakhlak mulia, dan tidak terpengaruh oleh paham-paham menyimpang seperti liberalisme dan komunisme. Ia mencontohkan adanya santri yang menyimpang dari jalan Islam hingga menjadi pelopor ideologi yang bertentangan dengan agama.
“Santri sejati adalah mereka yang istiqamah dari awal hingga akhir, tetap memegang prinsip Islam dan berwawasan luas. Jadilah santri yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi globalisasi modern,” tegasnya.
Menutup amanatnya, KH. Fauzi mengajak seluruh santri untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa.
“Santrilah yang mampu membawa misi perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah, kami siap mengawal kemerdekaan menuju peradaban dunia.”
Upacara Hari Santri Nasional 2025 diakhiri dengan penampilan teater dari ViVA Teater Husnul Khotimah, yang menampilkan kisah perjuangan dan semangat juang santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (argi)