KUNINGAN (MASS) – Ketua DPC Partai Gerindra Kuningan H Dede Ismail, yang merupakan parpol pengusung Capres nomor urut 02, mencak-mencak saat dilakukannya Pleno rekapitulasi suara di KPU Kuningan, Senin (4/3/2024) kemarin.
Ada beberapa hal yang dituding Deis, sapaan akrab Dede Ismail, kepada KPU Kuningan, sehingga ia nampak tak puas. Bahkan, Deis mengancam akan melaporkan KPU Kuningan ke DKPP jika terbukti ada kecurangan.
“Ya itu pertama pencermatan di KPU, Bawaslu tidak hadir pada saat pembahasan Dapil 1,2 kemudian saya datang minta di skor,” kata Deis, menjelaskan apa saja alasannya tak puas ke KPU.
Kedua, kata Deis, saat itu Bawaslu hadir namun belum masuk. Bahkan, ia mengaku menyusul Bawaslu yang saat ada di ruangan salah satu komisioner KPU. Pun begitu dengan Ketua KPU, ia menyusulinya agar masuk ruangan pleno, dan akhirmya masuk.
“Ketiga keberatan terkait posisi pencermatan itu tidak boleh menyampaikan keberatan, atau sanding data, dengan alasan tahapan pleno di Kabupaten sudah selesai,” tutur Deis.
Kekecewaan tidak bisa sanding data itu, serta protes lainnya, terus diinventarisir oleh Ketua Gerindra Kuningan. Rencananya, masih kata Deis, akan dibawa ke forum keberatan di Provinsi.
“Ya salah satu itu, belum lagi ketua KPU, Bawaslu sulit dihubungi. Padahal kita minta rekomendasi agar saat pleno bisa sanding data,” terangnya.
Kenapa minta sanding data, menurut Deis karena ada perubahan data yang berbeda. Bahkan, kata Deis, mulai dari rekapitulasi itu perubahan DPK, saksi dan Panwas tidak diundang, dirubah sendiri. Deis juga menuding, ada beberapa saksi yang ttd-nya dipalsukan.
“Kalo di Provinsi udah terang benderang ya kita fair, tapi kalo misalkan terjadi kecurangan kita laporkan ke DKPP,” imbuhnya di akhir. (eki)