KUNINGAN (MASS) – Kasus ‘sapi pokir’ rupanya masih menjadi perbincangan hangat di sejumlah kalangan. Hanya saja, belum terdengar kelompok penerimanya angkat bicara.
Termasuk salah satu ketua kelompok penerima ‘sapi pokir’ di dapil 2. Ketika dipintai tanggapannya, cenderung tutup mulut.
Begitupun dengan IS, salah satu anggota dewan yang namanya terseret-seret belakangan ini, perihal ‘sapi pokir’nya yang dianggap janggal. Karena konstituennya dapil 1, namun diberikannya ke dapil 2.
“Ngga ada aa, nggak ada jual beli,” bantahnya kala dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Selasa (21/9/2021) malam.
Kala dipinta penjelasan lebih lanjut, IS tidak menjawab secara rinci. IS menyebut, dirinya dan anggota dewan lainnya, tengah konsentrasi kegiatan kunker di Purwakarta.
Adapun, ‘sapi pokir’ ini belakangan memang jadi bahan perbincangan. Pasalnya, kasus yang awalnya berhembus dari temuan BPK itu, menyeret beberapa nama anggota dewan.
Dana pokir itu, menjadi polemik yang menerpa anggota dewan, karena dianggap banyak kejanggalan.
Selain isu jual beli pokir tadi, dugaan ditariknya kembali bantuan sapi dari kelompok juga menghangat.
Kasus ini, jadi sorotan banyak pihak. Pihak Diskanak selaku pelaksana sempat membantah dan menyebut, lelang di Diskanak tertib.
Meski begitu, pihak kepolisian sebelumnya juga menyebut masih mengumpulkan data.
Di sisi lain, masyarakat juga pro-aktif memantau perkembangan ‘sapi pokir’ ini. Beberapa elemen masyarakat, bahkan sudah bersurat ke Polres Kuningan untuk audiensi soal ‘sapi pokir’. (eki)