KUNINGAN (MASS) – Seperti yang kalian ketahui Palestina merupakan negara yang berada di Asia Barat, antara Laut Tengah dan Sungai Yordan. Status politik negara ini masih di perdebatkan. Sebagian besar negara di dunia termasuk anggota Organisasi Kerjasama Islam, Liga Arab, Gerakan Non-Blok, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, dan beberapa negara-negara bekas Uni Soviet telah mengakui keberadaan Palestina sebagai sebuah negara berdaulat.
Wilayah Palestina saat ini terbagi menjadi dua entitas politik, yaitu wilayah pendudukan Israel dan Otoritas Nasional Palestina. Deklarasi Kemerdekaan Palestina dinyatakan pada 15 November 1988 di Aljir oleh Dewan Nasional Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina.
Di Palestina juga banyak sekali sejarah-sejarah yang patut di kenang dan di pertahankan. Salah satu sejarah yang sedang di pertahankan saat ini ialah Masjid Al-Aqsha, Masjid ini merupakan masjid berkubah biru yang menjadi bagian dari kompleks Masjidilaqsa sebelah selatan, sedangkan Masjidilaqsa sendiri adalah nama dari kompleks tersebut, yang di dalamnya tidak hanya terdiri dari Jami’ Al-Aqsha (bangunan berkubah biru) itu sendiri, tetapi juga Kubah Shakhrah (bangunan berkubah emas) dan berbagai situs lainnya.
Dalam sudut pandang umat Muslim, Nabi Muhammad diangkat ke Sidratulmuntaha dalam peristiwa Isra Mikraj dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjidilharam di Makkah. Masjidilaqsa juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke Ka’bah di Masjidilharam.
Sedangkan menurut kepercayaan Yahudi, tempat yang sekarang menjadi Masjidilaqsa juga dipercaya menjadi tempat berdirinya Bait Suci pada masa lalu. Berdasarkan sumber Yahudi, Bait Suci pertama dibangun oleh Sulaiman (Salomo) putra Daud (Daud) pada tahun 957 SM dan dihancurkan Babilonia pada 586 SM. Bait Suci kedua dibangun pada tahun 516 SM dan dihancurkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 70 M. Umat Yahudi dan Kristen juga percaya
bahwa peristiwa Ibrahim (Abraham) yang hendak menyembelih putranya, Ishak, juga dilakukan di tempat ini. Masjidilaqsa juga memiliki kaitan erat dengan para nabi dan tokoh Bani Israel yang juga disucikan dan dihormati dalam ketiga agama.
Konflik ini telah terjadi lebih dari 100 tahun. Tepat pada tanggal 2 November 1917. Kala itu Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, menulis surat yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat tersebut memang singkat, hanya 67 kata namun isinya memberikan dampak terhadap Palestina yang masih terasa hingga saat ini.
Surat tersebut mengikat pemerintah Inggris untuk “mendirikan rumah nasional bagi orang- orang Yahudi di Palestina” dan memfasilitasi “pencapaian tujuan ini”. Surat tersebut dikenal dengan Deklarasi Balfour.
Intinya, kekuatan Eropa menjanjikan gerakan Zionis sebuah negara di wilayah yang 90% penduduknya adalah penduduk asli Arab Palestina. Mandat Inggris dibentuk pada 1923 dan berlangsung hingga 1948.
Sudah dua tahun lebihnya penjajahan di Palestina terjadi menyebab kan banyak korban berjatuhan mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, kakek-kakek, nenek-nenek dan bahkan seorang balita yang tidak punya dosa sama sekali.
Penjajahan ini juga menyebabkan krisis air bersih serta makanan yang layak untuk warga Palestina, adapun lebih dari dua juta warga gaza di Palestina yang krisis air dan kelaparan karena hamper setiap hari bahkan perjamnya mereka di layangkan oleh peluru-peluru dan bom dari Israel.
Kriris air bersih dan kelaparan ini di sebabkan oleh serangan Militer Israel yang dalam enam jam berturut turut tidak berhenti. Sehingga eksodus massal warga Palestina mengalir dari wilayah utara Gaza ke selatan berpacu dengan batas akhir ultimatum militer Israel. Sebagian memilih berkumpul di rumah sakit di zona sasaran dengan harapan selamat dari serangan Israel.
Perjuangan warga Gaza untuk mendapatkan air bersih dan makanan juga semakin berat. Sementara rumah sakit di Gaza juga diperkirakan akan kehabisan bahan bakar untuk keperluan darurat dalam waktu dua hari dan membahayakan nyawa ribuan pasien. Banyak juga anak- anak
dan korban lainnya di Palestina yang mengharuskan di oprasi dan di obatinya tanpa di bius terlebih dahulu sehingga itu sangat terasa sekali sakit.
Mereka tidak dapat mengatasi krisis air bersih dan kelaparan di sana karena memang sangat susah sekali, mereka terpaksa meminum air seadanya walaupun air dari selokan. Hingga saat ini, warga Palestina yang meninggal akibat perang Hamas-Israel mencapai 2.329 orang dan lebih dari sembilan ribu orang terluka. Kelompok rentan, perempuan dan anak-anak banyak menjadi korban.
Mereka saat ini hanya mengandalkan orang-orang dari negara lain terutama Indonesia untuk membantunya. Serta alhamdulillahnya banyak sekali warga-warga dari luar negeri seperti Eropa, Malaysia, Singapore, Indonesia dan masih banyak lagi lainnya yang membantu mereka dengan menyisihkan sedikit hartanya untuk saudara kami tercinta di Palestina. Serta banyak sekali warga-warga yang memboikot produk-produk israel. Semoga dengan adanya ini semua kita dapat membatu mereka baik dengan harta kita maupun doa, agar mereka segeera mendapatkan keadilan dan air yang bersih sert makanan yang layak bagi mereka.
Penulis : Lulus Lusiana – Mahasiswa IAIN Sykeh Nurjati Cirebon