KUNINGAN (MASS)- Bencana banjir, pergerakan tanah dan tanah longsor tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga pada hewan ternak.
Berdasarkan laporan dari UPTD Puskeswan Cibingbin hewan ternak yang terkena dampak banjir banyak yangg mengalami gangguan kesehatan. Oleh karena itu Bidang Peternakan Dinas Pertanian bersama dengan UPTD Puskeswan se-Kabuapten Kuningan melaksanakan pelayanan terpadu kesehatan hewan di wilayah kecamatàn Cibingbin.
Pelaksananan pelayanan terpadu dilakukan pda Senin (5/3/2018). Ada tiga desa yang mejadi sasaran yakni Dukuh Badag, Citenjo dan Bantar Panjang.
Pelayanan terpadu ini juga bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi JawaBarat. Kemudian, Balai Veteriner Subang dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
“Pelayanan keswan yang diberikan meliputi kegiatan Pemberian vitamin, obat cacing, pengobatan hewan sakit, juga pelayanan IB,” tandas Kadistan Kuningan Ir Triastami melalui Kabid Peternakan Lya Priliyawati, SPt MP.
Diterangkan, sapi yang terkena dampak bencana di Kecamatan Cibingbin sekitar 1.000 ekor dan ditambah domba 200 ekor. Adapun target pelayanan juga sebanyak sapi dan domba yang terkena dampak bencana.
“Perkiraan kerugian dari ternak yang mati sekitar Rp150 juta. Kami akan terus begerak ke lokasi bencana. Namun, untuk saat ini fokus ke Cibingbin,” ujarnya.
Mengenai hasil pelayanan keswan di tiga desa berjalan lancar. Hal ini penting dilakukan agar hewan ternak tidak terganggu dan mereka bisa bereproduksi.
Sekedar informasi melihat jumlah kerugian akibat hewan ternak mencapai Rp150 juta, maka jumlah secara keseluruhan bisa lebih banyak karena bencana terjadi di 11 desa di tujuh kecamatan. (agus)