KUNINGAN (MASS) – Total kerugian akibat kebakaran besar yang terjadi pada pabrik bawang di Dusun Manis RT. 20 RW. 01 Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya, milik Dede Solihin (50), pada Senin (30/9/2024) sekitar pukul 07.20 WIB pagi tadi, diperkirakan mencapai Rp 4.500.000.000,- ( Rp 4,5 Milyar). Kerugian itu dihitung dari kerugian bangunan, minyak, mesin, dan bawang yang ada di dalamnya.
Tidak hanya pabrik, ikut terbakar juga adalah sebuah rumah permanen yang ada di samping pabrik bawang tersebut, milik Suhadi (58). Total kerugian yang diderita dari kebakaran rumah dan perabotan di dalamnya mencapai Rp 118.000.000 (Rp 118 juta).
Adapun kejadiannya, diterangkan beberapa saksi saat dipintai keterangan oleh UPT Damkar Kuningan. Menurut kesaksian Suja (59), Didi Jimhadi (38), dan Suandi (32), mulanya dari pemasangan regulator ke tabung gas ukuran 12 Kg yang berjumlah 8 tabung untuk 2 kompor oleh Suja. Total tabung gas ukuran 12 Kg berjumlah 20 tabung dan sisa 12 tabung untuk cadangan.
Setelah regulator dipasang, dia pergi ke ruangan depan. Tidak lama kemudian terdengar seperti ada percikan api dan lihat ke belakang api sudah membesar. Saksi berteriak meminta tolong, kemudian warga memadamkan api dengan peralatan seadanya. Dikarenakan api semakin membesar, warga lainnya Soleh Tejasukmana melaporkan kejadian kebakaran tersebut Damkar.
Menerima laporan tersebut, Damkar segera menerjunkan anggotanya ke lokasi kejadian. Dibantu kepolisian, TNI, Satpol PP, camat, kepala dan perangkat desa serta warga setempat, kobaran api yang hebat akhirnya bisa dipadamkan setelah berjibaku selama kurang lebih 2 jam.
“Setelah dilakukan pengumpulan data dan menanyakan saksi bersama-sama Polsek, Babinsa, Perangkat Desa di lokasi, bahwa luas bangunan pabrik bawang goreng yang terbakar 8M X 20M = 160M², dan bangunan rumah 6M X 9M= 36M² dengan penyebab kebakaran diduga dari kebocoran tabung gas,” kata Kepala Damkar Kuningfan, Andri Arga Kusumah SE.
Meski kerugian material yang diderita sangat besar, tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Saat memadamkan api, pemadam kebakaran juga sempat kesulitan karena tidak ada pintu darurat dari bangunan sehingga pemadaman terfocus di 1 titik. (eki)