Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Kembalikan Kodrat Pendidikan di Kabupaten Kuningan

KUNINGAN (MASS) – Hari Pendidikan Nasional ditetapkan pada hari kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Kesetaraan akses pendidikan di Indonesia masih merupakan salah satu harapan Ki Hajar Dewantara yang belum terwujud sepenuhnya. Meskipun telah terjadi banyak kemajuan dalam meningkatkan akses pendidikan, masih ada banyak tantangan untuk menjamin bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan berkualitas tinggi.

Sejak Mei 2016, Kabupaten Kuningan deklarasikan sebagai Kabupaten Pendidikan. Deklarasi itu masih bentuk wacana dan belum dilaksanakan dengan baik sampai saat ini. Walaupun ada beberapa pendekatan yang telah dicoba, seperti Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh dinas pendidikan dengan stakeholder setempat pada oktober 2023 lalu, masih belum bisa dirasakan oleh masyarakat sampai saat ini.

Dengan kembalinya penundaan pembayaran pada belanja daerah, pada APBD Tahun Anggaran 2023. Menjadikan arah gerak kerja pemerintah kurang stabil, seakan tidak tertera di arah mata angin yang dijadikan visi bersama, sehingga menjadi saling bertabrak tabrakan. Seperti Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Angklung dan kuningan beu di pariwisatanya, banyaknya wacana ini menghawatirkan, visi besar namun hanya untuk meningkatkan eksistensi semata, tidak ada esensi yang berarti.

Arah Kabupaten Kuningan sebagai kabupaten pendidikan merupakan cita-cita yang sangat mulia ketika berpihak kepada kesetaraan. Seluruh masyarakat mempunyai hak penuh untuk bisa mengakses pendidikan yang berkualitas. Dalam Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2022 yang di dalamnya mengatur tentang pemberian beasiswa daerah terhadap siswa/mahasiswa yang kurang mampu atau berprestasi, justru pemberian beasisiwa hanya untuk orang-orang yang punya kuasa relasi terhadap pemerintah daerah. Pada kenyataanya banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa namun handphone nya merk Iphone, artinya ketepatan dalam pemberian beasiswa tersebut tidak sesuai dengan haknya. sedangkan banyak anak buruh/petani yang menjerit ingin mengakses pendidikan namun kurang mampu.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pendidikan merupakan cara untuk meningkatkan kehidupan bangsa dan membawa bangsa ke era aufklarung (pencerahan). Pendidikan harus mampu mewujudkan manusia secara keseluruhan, karena pendidikan berfungsi sebagai proses penyadaran manusia yang memungkinkan mereka untuk mengenal, mengerti, dan memahami aspek penting dari kehidupan sehari-hari. Kemanusiaan adalah kunci pendidikan. Pendidikan harus dimulai dengan persamaan pemangku pendidikan tentang mendidik itu sendiri.

Menurut Ki Hajar Dewantara dalam mengartikan pendidikan, yaitu sebagai usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang ada pada anak baik sebagai induvidu maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan hidup. Dalam upaya Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan Indonesia, mengamanatkan semboyan filosofis yang diharapkan bisa menjadi pegangan terhadap pendidikan di Indonesia, bukan hanya sebatas pajangan di setiap kantor dinas pendidikan di Indonesia, yaitu. “Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani” (jika di depan menjadi tauladan, jika di tengah-tengah dapat menciptakan ide, dan di jika belakang memberikan semangat atau dorongan). Namun kiranya kini maknanya sudah mulai dimakan oleh kepentingan, maka maknanya akan hilang dari kodrat esensi tujuanya.

Jaminan hidup layak tercukupi dilandaskan oleh pendidikan, sekiranya kesetaraan atas hak kesempatan untuk bisa mengakses pendidikan bisa diberikan, sesuai dengan semboyan Tut Wuri Handayani, pemerintah Kabupaten Kuningan sebagai garda terdepan untuk membukakan gerbang bagi para siswa/mahasiswa agar bisa tetap melanjutkan pendidikanya. Ini menjadi salah satu investasi jangka panjang, yang jarang sekali dilihat oleh pemerintah kabupaten kuningan.

Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah sudah tinggal enam bulan lagi, sudah banyak bakal calon bupati berbondong-bondong registrasi kepada partainya masing-masing. Pemimpin pro rakyat yang berintegritas dan peduli terhadap pendidikan yang kita butuhkan, namun sayangnya dunia demokrasi di Indonesia sudah terjaring virus dengan adanya money politik, ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Jangan mudah terprovokasi dengan meraja relanya money politik, pemilih yang cerdas tidak melihat isi amplop, akan tetapi pemilih yang cerdas yang bisa menilai calon kepala daerah atas ide gagasan dan grand design untuk membangun kabupaten kuningan menjadi lebih baik lagi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Memilih pemimpin yang pro rakyat berintegritas dan peduli terhadap pendidikan merupakan  langkah awal yang wajib kita ikuti, karena dengan adanaya pemimpin tersebut dapat mengentaskan permasalahan yang sedang terjadi di kabupaten kuningan. Semoga miskin extrime, pendidikan minim, Indeks pembangunan sumber daya manusia melandai, dengan adanya bupati kabupaten kuningan yang berintegritas dapat merevitalisasi kabupaten kuningaan lebih maju lagi.

YANG SEKOLAH BELUM TENTU TERDIDIK. YANG TERDIDIK BELUM TENTU PRODUK SEKOLAHAN DAN KAMPUS. BELAJARLAH TANPA HARUS MENUNGGU NEGARA MEMAKSAKAN INDUSTRI PENDIDIKAN YANG KAPITALISTIK. SELAMAT HARI PENDIDIKAN.

Penulis : Muhamad Chaerul Rahman Hakim – Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Sunan Kalijaga  Yogyakarta – Kordinator Pendidikan Ikatan Pelajar Mahasiswa Kuningan-Yogyakarta

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version