KUNINGAN (MASS) – Pemerintahan Desa Peusing Kecamatan Jalaksana, melalui sekertarisnya (Ulis) Nono Supriatno menjelaskan, warga yang bercerita tinggal di bawah jembatan itu, selalu jadi prioritas bantuan. Hal itu, dikatakannya saat dikonfirmasi pada Jumat (25/3/2022) sore.
“Ibu Nurhayati, penerima bantuan BLT DD, selalu jadi prioritas dari bantuan,” ujarnya menerangkan.
Nono menceritakan, sebenarnya keluarga Nurhayati awalnya termasuk orang yang bisa dibilang cukup. Dulu, keluarga Nur adalah pemilik tanah dan rumah yang disebrang jalan dari tempat yang ditinggalinya kini.
Baca Sebelumnnya : https://kuninganmass.com/keluarga-di-jalaksana-ini-terpaksa-tinggal-di-kolong-jembatan-tiap-hujan-was-was-rumahnya-jebol/
Namun, lanjut Nono, tanah beberapa kali dijual oleh Nurhayati. Nono mengaku, dirinya termasuk pihak desa yang membantu menguruskan saat penjualan itu dilakukan Nur. Tanah-tanah yang dijual itu, kini jadi bengkel namun bukan punya Nur.
“Dulunya usaha ngepul barang bekas, nyalurin cengkeh juga ke pengepul. Sempet punya mobil 2,” terangnya.
Namun kala itu, Nurhayati ada masalah keluarga. Nurhayati yang berasal dari Sukabumi itu, bahkan sempat kembali ke kota asalnya. Dan baru kembali sekitar 2 tahunan ini. Dan sejak saat itu, pihak desa mengaku selalu menjadikannya prioritas bantuan.
“Penerima bantuan BLT DD, selalu jadi prioritas,” sebutnya.
Perihal saat ini belum menerima, lanjut Nono, bisa dibilang itu terjadi di hampir semua kecamatan di Kuningan. Pasalnya, Dana Desa memang belum cair.
Nono menerangkan, sebagai penerima bantuan BLT DD, Nurhayati tidak bisa menerima bantuan lainnya, kecuali stimulan (bantuan sembako) seperti yang kadang didapatkan Nurhayati dari Baz, Polsek dan lembaga lainnya.
Kala ditanya adakah Nurhayati pernah dimasukan penerima bantuan rutilahu, Nono menjawab ada syarat yang belum terpenuhi Nurhayati. Kepemilikan tanah pribadi, menjadi syarat rutilahu.
“Iya kalo anaknya (yang perempuan), ketebelakangannya mental dari dulu,” sebutnya sembari menegaskan, biasanya kalo ada bantuan ya atas nama satu keluarga.
Terkadang, kata Nono, ada juga bantuan-bantuan seperti beras atau apa dari pribadi aparat desa dan kuwu. Itu kadang dilakukan, kalo Nurhayati misal kehabisan beras dan bantuan memang belum cair. (eki)