CIDAHU (MASS) – Terjadinya kasus pengeroyokan di Desa Cieurih Kecamatan Cidahu oleh 3 warga setempat kepada Annas Nurhaqiqi (22) membuat Ketua Karangtaruna Cieurih, Ade Supriadi angkat bicara.
“Perlu saya jelaskan bahwa D (40), S (38) dan W (38) itu bukan pengurus Karangtaruna. Mereka warga sini (Cieurih) yang sudah menikah dengan desa tetangga seperti Bogor, Legok dan Cipancur,” jelas Ade yang kerap disapa Zombie itu.
Berita sebelumnya : https://kuninganmass.com/tak-diberi-limbah-besi-oknum-karang-taruna-keroyok-karyawan-pabrik/
Kendati demikian, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk memediasi dengan korban. Dirinya bersama pemerintah desa sampai berangkat ke Cilacap, kediaman korban. Namun upayanya belum membuahkan hasil.
Hal itu dibenarkan Kades Cieurih, Mujahidin. Ia sudah berupaya keras agar kasus tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Sebab bagaimanapun ketiga tersangka berdarah Cieurih meski sudah menikah dengan desa tetangga.
“Kejadian waktu itu spontanitas. Kami sudah berupaya membantu memfasilitasi secara kekeluargaan. Kami berharap sih ada solusi yang terbaik,” kata Mujahidin.
Humas PT Joshua yang merupakan anak perusahaan dari PT Shinwon, Anang Bonang, juga memberikan pengakuan serupa. Pihaknya pun ikut bersama-sama karangtaruna dan pemdes untuk memfasilitasi ke pihak korban.
“Perlu kami sampaikan bahwa korban bukan karyawan PT Joshua ataupun PT Shinwon, melainkan karyawan PT Adex. Perusahaan ini mitra kerja kami untuk pelaksanaan pembangunan,” jelas Bonang.
Antar manajemen perusahaan pun, PT Joshua dan PT Adex, pihaknya telah melakukan komunikasi. Namun tidak membuahkan hasil. Secara perusahaan, pihaknya pun menyayangkan kenapa peristiwa itu harus terjadi.
Baik PT Joshua, Pemdes Cieurih maupun Karangtaruna berterimakasih atas reaksi cepat kepolisian dalam menangani masalah ini. (deden)