KUNINGAN (MASS) – Meningkatnya kasus covid-19 di Kabupaten Kuningan menjadi perhatian serius anggota DPRD Provinsi Jabar Yosa Octora Santono.
Kebetulan Kuningan merupakan daerah pemilihan Yosa. Ia meminta warga lebih waspada karena kasus terkonfirmasi positif di Kota kuda berasal dari pasien yang sebelumnya dinyatakan reaktif.
Selama kurun waktu lima hari terakhir, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 melonjak dari tersisa satu kasus menjadi 12 kasus.
Semuanya merupakan hasil dari swab massal yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.
Adapun penambahan kasus positif Covid-19 ini diantaranya berasal dari klaster Cilimus, Japara, Mandirancan, Selajambe dan Kadugede.
Sehingga total terkonfirmasi positif Covis-19 menjadi 39 kasus. Dengan rincian 25 orang sembuh, dua meninggal dan 12 masih perawatan.
Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil 13 (Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran), Yosa Octora Santono SSI MM mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena pandemi Covid-19 ini belum berakhir.
” Saya minta masyrakat dan semua perangkat pemerintah harus tetap waspada karena pandemi belum berakhir”, kata Yosa, Senin (15/6/2020).
Bahkan pihaknya meminta semua pihak jangan lengah dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatam di masa Adaptasi Kebiasan Baru (AKB) ini.
“Semua pihak jangan lengah dan tetap disiplin melaksanakan protokol COVID-19 untuk mencegah penularan yang lebih luas”, sebut anggota Fraksi Partai Demokrat ini.
Menurutnya, perkembangan sebaran ini menjadi peringatan bahwa sebaran covid-19 di Kabupaten Kuningan masih mengintai dan harus menjadi perhatian semua pihak.
Diterangkan , hal ini harus menjadi atensi khusus bagi semua pihak untuk meminimalisir bertambahnya kasus Covid-19 khususnya di Kabupaten Kuningan.
Berdasarkan data Crisis Center Covid-19 Kabupaten Kuningan adalah sebanyak 236 orang tanpa gejala (OTG), 5 orang dalam pemantauan (ODP) dan 46 pasien dalam pengawasan (PDP).
Kemudian total reaktif sebanyak 83 orang terdiri dari 29 orang pengawasan, 8 orang meninggal dan 46 orang sembuh.(agus)
