KALIMANGGIS (MASS) – Karang Taruna Manggis Mekar Desa Kalimanngis Kulon Kecamatan Kalimanggis Minggu (10/12/2017) menggelar penanaman pohon maggis dan rambutan sesuai dengan nama desa tersebut di tiap pinggir kali yang ada di sekitar desa.
50 peserta dari SMP 1 Kalimanggis, MTS Cipancur, SMPN 1 Cidahu juga mahasiswa sebagai peserta. Iim Carsiman selaku ketua Jaya Niskarikal pun terlihat hadir dalam kegiatan ini. Hampir 60 bibit pohon manggis dan rambutan terkumpul dari seluruh peserta. Tiap orang membawa satu bibit pohon manggis.
Terlihat begitu antusias dan semangat mereka dalam kegiatan ini, di balut dengan perbincangan santai mewarnai perjalanan mereka menuju TKP.
Sekitar pukul 08.30 WIB, mereka berbondong-bondong menyusuri kali. Ada yang membawa cangkul, sabit dan parang. Bukan hanya penanaman saja melainkan sekaligus membersihkan kali yang di khawatirkan meluapnya air ke pemukiman dari sampah yang menghambat arus air. Satu persatu bibit pohon ditanam dalam jarak 20 meter perpohon.
“Bukan hanya mempererat tali silaturahmi juga mentafakuri keindahan alam. Kegiatan ini sangat bagus apalagi saat ini di era pemanasan global, karena dapat meminimalisir hawa panas di sekitar lingkungan kita,” tutur Ahmad Sukron, salah seorang peserta.
Selain itu, imbuh Ahmad, kegiatan tersebut untuk membentuk generasi yang mencintai alam. Generasi dituntut untuk melestarikan dan menjaganya. Itu sebagai rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta yakni Allah SWT.
Sementara, Ketua Karang Taruna Manggis Mekar, Sutrisno SE mengatakan, di Desa Kalimanggis Kulon terdapat KPA (Kelompok Pecinta Alam) Jaya Niskarikal. Tahun lalu, sambungnya, KPA tersebut berhasil menjadi juara 2 bidang Wanalestari se Jabar.
“Alhamdulillah aktivitasnya semakin mantap dan semakin bagus terlihat bahkan sekarangpun programn penanaman pohon yaitu kakija (kanan-kiri jalan) dan kakisu (Kanan-kiri sungai) serta prokasih (program kali bersih),” sebutnya.
Dia mengapresiasi atas penanaman pohon yang sedang dilangsungkan. Bahkan dirinya merasa salut terhadap KPA yang sudah melakukan advokasi kepada pihak terkait. Baik itu unsur BP3K, BP4K, BLHD dan Dinas Kehutanan Perkebunan serta pihak Taman Nasional Gunung Ciremai.
“Kegiatan ini identik hanya sebagai kegiatan social semata, mudah-mudahan kedepan kegiatan-kegiatan kami semakin mendapat dukungan dari semua pihak,” kata Sutrisno. (deden)
