KUNINGAN (MASS) – Sejauh ini, hanya baru kelihatan dua pejabat eselon 2B saja yang siap mengikuti seleksi sekda. Padahal, nominator yang memenuhi persyaratan mencapai 13 orang. Tak heran jika muncul harapan agar muncul figur alternatif.
Harapan sejumlah kalangan itu ternyata gayung bersambut. Drs Deniawan MSi yang kini menjabat kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), punya nyali untuk berkompetisi. Ia menyatakan siap untuk mengikuti open bidding sekda.
“Ketika ada kesempatan ya saya akan ikuti. Adapun hasil akhir hanya Allah SWT yang tahu dan syariatnya bupati,” tegas mantan kepala Diskompinfo sekaligus mantan staf ahli bupati itu, Selasa (7/8/2018).
Deniawan termasuk salah satu kadis yang punya hak untuk mengikuti seleksi sekda. Secara normatif, pejabat yang cukup lama di lapangan ini memenuhi persyaratan.
“Tapi saya gak neko-neko, gak ambisius. Kalau punya ambisi mah manusiawi. Ketika ada kesempatan akan diambil. Hasilnya ya hakikatnya Allah dan syariatnya bupati,” tandasnya.
Meskipun para pesaingnya dinilai cukup hebat, Deniawan menegaskan tidak gentar. Lantaran diuji oleh tim independen, dirinya siap beradu kemampuan dan kapasitas khususnya dalam pemerintahan.
“Kalau memang fair dinilai tim asesor independen, gak gentar lah. Saya siap beradu kemampuan dan kapasitas,” ujar pejabat kelahiran 2 Juni 1969 itu.
Sekilas tentang Deniawan, pejabat satu ini lama di lapangan. 6 tahun di Cilimus, kemudian 6 tahun lagi menjabat sekmat Kramatmulya. Pada 2004 silam, ia diangkat jadi camat Ciwaru selama 3 tahun.
Dari Ciwaru, Deniawan digeser ke Luragung masih menjabat camat. Tidak lama kemudian dijadikan camat Kuningan selama 2 tahun.
Setelah dari camat Kuningan, ia ke gedung putih menjadi kabag tapem. Hanya 8 bulan, lalu Deniawan dipromosikan eselon 2B menjadi staf ahli bupati.
“Godokan” di staf ahli berhasil, yang mampu menghantarkannya menjadi kadiskominfo selama setahun 2 bulan. Berlanjut pada posisi kepala DPMD sampai sekarang, sudah sekitar 5 tahun. (deden)